Skip to main content

Penyebab Ciblek Tidak Mau Bunyi Waktu di Adu

Penyebab Ciblek Tidak Mau Bunyi Waktu di Adu - Pengalaman Pribadi di saat lomba sedang berlangsung, Burung ciblek tidak mau ngoceh, hadewwww.... puseng bin gondok rasanya...Mungkin sering kali para pemilik burung dibuat pusing dengan masalah yang satu ini, burung yang semula rajin bunyi tiba-tiba tidak mau bunyi sama sekali alias macet.

Tidak hanya teradi pada jenis burung Ciblek saja, namun burung jenis lainpun seperti murai batu, kacer, cucak hijau, kenari, pleci, dan lain sebagainya past bisa mengalami macet bunyi ataupun ngedrop.




Bila burung anda mengalami hal seperti ini cobalah mencari faktor penyebabnya, bisa bermacam-macam seperti mungkin burung dalam keadaan sakit, kalah mental karena berhadapan dengan burung yang lebih dewasa, atau mungkin saja terdapat kutu pada bulu burung, atau bakteri yang biasa terdapat pada makanan sisa ( terutama kroto ) yang sudah basi, bisa juga dari bakteri yang terdapat pada kotoran yang berada di bagian bawah sangkar, namun tidak menutup kemungkinan juga waktu pemeliharaan yang selalu berubah-ubah.

Coba lakukan hal-hal berikut ini :
  • Berikan cairan khusus untuk mandi burung untuk membasmi kutu pada bulu-bulunya.
  • Dan jangan lupa bersihkan bekas sisa makanan serta alas untuk kotoran.
  • Bersihkan dengan menggunakan desinfektan khusus untuk burung peliharaan. 
  • Jemur rutin setiap pagi mulai jam 7.00 hingga jam 09.00 atau jam 10.00 untuk burung dalam kondisi tidak sakit (sehat), namun apabila burung dalam kondisi sakit sebaiknya jangan dijemur dahulu, biarkan setelah kandang dibersihkan sangkar dikerodong kembali yang sebelumnya sudah disediakan makanan serta air minum yang bersih.
  • Tambahkan juga cairan vitamin atau obat khusus untuk burung yang sakit.
  • Untuk jenis burung pemakan serangga berilah secukupnya extra fooding seperti jangkrik. pemberian kroto untuk jenis burung murai batu dan kacer berilah agak banyak bila perlu satu wadah (cempuk) khusus kroto. Untuk jenis Anis merah kroto jangan diberikan terlalu banyak sedikit saja (satu sendok teh).
  • Buah diberikan setiap hari secara bergantian bagi jenis Anis merah misalnya senin, rabu, jumat diberi apel sedangkan selas, kamis, sabtu diberi pepaya, untuk hari Minggu bisa diberikan apel lagi bila perlu.
  • Berikan vitamin khusus burung berkicau ke dalam air minumnya setiap pagi hari jangan lupa sore diganti air minum yang baru. pada burung anis merah bisa ditambahkan cacing cukup 1 ekor saja.
Faktor lain yang menjadi penyebab burung berkicau menjadi macet bunyi adalah kemungkinan adanya bakteri yang terdapat pada pita suara, cobalah berikan obat tetes yang langsung diminumkan ke dalam mulut burung sesuai anjuran yang biasa terdapat pada botol kemasannya.

Lain halnya dengan burung yang macet dikarenakan kalah mental dengan burung yang lebih dewasa atau mentalnya lebih berani, menurut beberapa perawat yang sudah berpengalaman bila burung kita mengalami hal seperti ini bisa dicoba dengan dipertemukan dengan burung sejenis yang memiliki mental kurang berani.

Hal ini mungkin bertujuan untuk mengembalikan rasa percaya diri pada burung yang semula rajin bunyi alias gacor tiba-tiba macet tadi.

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Nama burung burung yang ada di indonesia lengkap

Nama burung burung  Setelah melewati beberapa hari yang melelahkan dalam mencari informasi dan gambar pendukung, akhirnya tuntas juga artikel mengenai daftar nama burung pengicau ( Passeriformes ) yang ada di indonesia lengkap dengan gambar sebagai panduan bagi anda dalam mengenali jenis jenis burung.Untuk mempermudah silahkan klik pada nama burungnya untuk melihat gambarnya. Keterangan urutan:  Bhs latin - Indonesia - status konservasi Status Konservasi :  NE = Tidak dievaluasi NT  = Hampir terancam CR = Kritis DD = Kurang Data VU = Rentan EW  = Telah punah di alam bebas LC = Beresiko rendah EN = Terancam punah EX  = Punah Passeriformes :  Jenis burung pengicau yang ada di indonesia Eurylaimidae Calyptomena viridis  : Madi-hijau Kecil - NT Calyptomena hosii  : Madi-hijau Perut-biru - NT Calyptomena whiteheadi  : Madi-hijau Whitehead - LC Cymbirhynchus macrorhynchos  Sempur-hujan Sungai - LC Psarisomu...

Kenari Merah / Red Factor Vanary

Kenari ini kali pertama dikembangkan pada 1930-an oleh Dr Hans Duncker (Jerman) dengan menyilangkan siskin merah (jantan) dengan kenari kuning (betina). Beberapa orang mengatakan leluhur dari kenari kuning yang digunakan Hans adalah Roller Jerman, sementara yang lainnya menyakini sebagai kanari Border.   Red Factor Canary atau sering disebut juga kenari merah merupakan salah satu jenis kenari yang sangat populer. Burungnya sangatactif dan bergairah. Burung ini relatif mudah dipelihara namun perlu usaha yang lumayan keras untuk menernakkannya sehingga menghasilkan keturunan yang bagus. Red Factor Canary termasuk “color canary” dan sebenarnya juga merupakan Color Bred Canary tetapi memiliki “red factor” sebagai bagian dari struktur genetiknya. Perawatan khusus kenari merah: Jika Anda punya kenari merah dan ingin memelihara warna merahnya, maka mutlak Anda berikan pakan yang kaya akan beta-carotene. Minimal suplemen kombinasi antara beta-carotene...

Menangani Burung Yang Lumpuh Akibat Cedera

Salah satu permasalahan umum yang sering menimpa burung peliharaan adalah kaki yang tiba-tiba kaku atau lumpuh . Masalah ini bisa menimpa semua jenis burung, termasuk murai batu, kenari, dan anis merah. Kelumpuhan bisa disebabkan beberapa faktor, antara lain malnutrisi, gangguan saraf, infeksi penyakit seperti bumble foot, dan cedera.  Artikel kali ini hanya membahas kelumpuhan akibat cedera. Pengertian cedera di sini bisa akibat benturan, terpeleset, terkilir, jatuh, dan sejenisnya, yang menyebabkan kaki burung sulit difungsikan secara normal, dan jika dibiarkan bisa berakhir pada kelumpuhan. Sebagian faktor yang menyebabkan burung mengalami cedera adalah kondisi sangkar / kandang dan perlengkapannnya yang kurang memenuhi syarat. Misalnya tenggeran yang terlalu licin, terlalu keras, diameternya terlalu besar atau justru terlalu kecil. Tenggeran yang kurang sesuai bisa menyebabkan jari-jari burung tidak mampu mencengkeram dengan sempurna, atau kaki belakang tertekuk ke d...