Monday, April 30, 2012

Pemijahan Lele Dumbo Secara Alami

Pemijahan Lele Dumbo
Kebutuhan masyarakat akan protein hewani semakin meningkat, hal ini sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk. Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan salah satu sumber protein hewani yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. Karena ikan ini sangat mudah dibudidayakan dan dapat hidup dan berkembang pada perairan yang buruk. Semakin berkembangya usaha budidaya lele, kebutuhan benih dirasa masih kurang.

Berikut diuraikan secara singkat teknik pemijahan lele dumbo, yang dapat dilakukan pada lahan yang sempit dan menggunakan sarana prasarana yang sederhana.

TEKNIK PEMIJAHAN
1. Menyiapkan Media Pemijahan
  •   Menyiapkan bak pemijahan, bak yang digunakan cukup dengan ukuran 2x3m dengan kedalaman bak 1m. Bak dicuci dengan larutan permanganat dosis 1 sendok teh dicampur dengan 3 liter air atau 5 gr/m3 air.
  •   Menyiapkan Kakaban, terbuat dari ijuk yang dibingkai dengan bambu.
  •   Menyiapkan Air Pemijahan, bak pemijahan diisi dengan air setinggi 40 cm. Air yang digunakan adalah air dari PDAM.

2. Menyiapkan Induk Lele
  • Merawat Induk Lele, Induk lele yang akan dipijahkan harus diberikan pakan yang baik agar dapat menghasitkan benih yang baik. Induk lele setiap hari diberikan pakan daging bekicot atau ikan rucah. Pemberian pakan dilakukan pagi dan sore dengan dosis 10% dari berat badan. Bak penampungan induk dekat dengan bak pemijahan agar menangkapnya mudah. Sebaiknya induk jantan dan betina ditempatkan secara terpisah. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, perawatan induk-induk dilakukan secara terpisah.
  • Memilih induk lele siap pijah, Ciri-ciri induk betina siap pijah adalah :
* Bagian perut membesar dan lunak kalau diraba,
* Dubur terlihat merah dan lubang pengeluaran telur lunak melebar,
* Membuat gerakan mondar-mandir,

* Bagian dubur merah dan lunak dan kalau diurut dari arah perut akan keluar cairan putih atau sperma.
  • Memijahkan Lele Dumbo
* Isi bak pemijahan dengan air setinggi 40 cm.

* Pasang kakaban hingga menutupi 80% permukaan air. Lepaskan induk-induk lele yang sudah dipilih dengan perbandingan 1 betina dan 2 jantan.

* Proses pemijahan akan terjadi pada malam hari yang ditandai terlebih dahulu adanya kejar-kejaran antara induk betina dan jantan mengitari kakaban.

* Amati pada pagi hari, telur-telur sudah dilepas dan menempel pada seluruh permukaan kakaban.
  • Menetaskan Telur
* Menyiapkan bak penetasan telur, bersihkan terlebih dahulu bak-bak dengan permangkanat.

* Isi air penetasan setinggi 40 cm, pindahkan / angkat kakaban masukan kedalam bak yang sudah disiapkan.

* Amati telur-telur tersebut setelah 24 jam dan telur-telur tersebut mulai menetas. Telur yang baik akan menetas sampai 35 jam. Anak ikan yang keluar dari telur masih sangat kecil dan lemah. Badan transparan dan kalau dilihat dengan microskop akan terlihat masih mengandung kuning telur. Telur-telur yang tidak terbuahi berwarna kuning susu dan tidak akan menetas serta akan membusuk. Telur-telur yang terbuahi terlihat kuning transparan dan akan menetas setelah 34 jam sampai dengan 48 jam dikeluarkan oleh induk.
  • Pemeliharaan Larva
 * Menyiapkan bak untuk budidaya pakan alami berupa dapnia atau cacing rambut. Cacing rambut banyak dijual di kios-kios pedagang ikan hias.
* Setelah telur lebih dari 48 jam dan sudah terlihat banyak yang menetas maka kakaban diangkat secara hati- hati.

* Merawat larva, larva yang baru beberapa hari menetas kondisinya masih sangat lemah. Larva ini tidak memerlukan pakan tambahan sampai menunggu kandungan kuning telurnya habis. Kandungan kuning telur akan habis setelah menetas 7 hari. Untuk menjaga mortalitas yang tinggi pertu dipasang aerasi.

* Memberi pakan larva. Setetah kandungan 7 hari, kandungan kuning telur yang asd sudah habis dan harus segera diberi pakan tambahan dari luar. Pakan pertama dapat diberikan kuning telur yang diblender setiap pagi dan sore sebanyak satu butir per 5000 ekor. Pemberian pakan cacing rambut dapat diberikan setelah 11 hari dan juga dapnia.

MEMANEN BENIH LELE

Panen benih lele bukan merupakan kegiatan akhir dari kegiatan budidaya. Pemungutan hasil pertama dilakukan setelah benih berumur 17 sampai 21 hari (panjang t 2,5 cm). Pada ukuran tersebut benih lele sudah bisa ditebar pada petak pembesaran secara langsung atau ditebar pada tempat penampungan sambil menunggu pembeli.

ALAT BAHAN PEMANEN

Alat berupa seser, ember, waring, kantong plastik, tali karet, tabung udara, mangkok kecil. Perhitungan hasil biasanya dilakukan secara manual. Untuk memperoleh benih yang seragam digunakan ember plastik yang berlubang-lubang.

Sumber:
Warta Jaladri No. 03/01/05
BPPP Tegal
Jl. Martoloyo PO BOX 22 Tegal
Telp. 0283-356393, Fax. 0283-322064
E-mail : bp3tegal@dkp.go.id, bppp_tegal@plasa.com
dan
http://gemawirausaha.blogspot.com/2010/12/pemijahan-lele-dumbo-secara-alami.html

Wednesday, April 18, 2012

Burung Pleci

Burung Pleci
Suku burung-burung kacamata (Zosteropidae) mencakup sejumlah burung pengicau (Passeriformes) kecil yang cenderung tersebar di daerah tropika di Dunia Lama (termasuk Australasia). Genus pencirinya adalah Zosterops. Burung-burung anggota suku ini dicirikan dengan lingkaran di sekitar mata berwarna putih (dari sini nama bahasa Inggris white-eye berasal) atau abu-abu.

Banyak anggotanya yang bersifat endemik di suatu pulau atau kepulauan, seperti jenis yang baru ditemukan tahun 2007 di Kepulauan Togian, Sulawesi Tengah.

Penampilan anggotanya sangat "biasa", tidak ada ciri mencolok, kecuali adanya segaris lingkaran di sekitar mata. Sayapnya melingkar dan memiliki kaki yang kuat. Ukurannya kecil, hingga sepanjang 15cm. Warna bulu biasanya hijau kelabu, tetapi ada jenisnya yang memiliki bulu leher dan perut berwarna putih atau kuning. Semua anggotanya senang berkelompok, terbang dalam kawanan. Dalam musim kawin, mereka membangun sarang di pohon dengan telur biru pucat 2-4 butir. Menu utamanya serangga dan buah-buah kecil, serta nektar. Di Australia bahkan ada yang menjadi hama di perkebunan anggur karena bertengger di tangkai dan melukai tanaman.

Tips Memilih Burung Pleci :
  1. Body panjang dan besar
  2. Lingkar mata nya tebal
  3. Tidak ada cacat
  4. Paruh tebal dan panjang
Perawatan Burung Pleci :

  1. Jaga kebersihan kandang/sangkar
  2. Mandikan pagi/sore dengan cara di semprot atau sediakan cepuk berisi air supaya burung mandi sendiri .
  3. Kasih makan kroto 1/4 sendok/hari
  4. Buah buahan seperti pepaya dan pisang
Perbedaan Burung Pleci Betina dan Burung Pleci Jantan :
  1. Pleci Jantan mempunyai lingkar mata yang lebih tebal dan tajam
  2. Pleci Jantan warna hijaunya lebih tajam.
  3. Bisa juga di lihat kloaka/duburnya dengan cara di tiup kalau lebih menonjol berarti jantan.
Sumber : http://tipspetani.blogspot.com/2011/03/burung-pleci-juga-punya-gaya.html

Tuesday, April 17, 2012

Burung Cucak Hijau

Cucak Hijau
Burung Cucak Hijau adalah salah satu burung yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Bintangnya semakin gemilang, terbukti di lomba-lomba burung berkicau di beberapa daerah, kelas yang dibuka untuk burung ini selalu penuh.Bahkan sudah sangat banyak transfer gacoan Cucak Hijau dengan nilai sangat fantastis.

KARAKTER DASAR BURUNG CUCAK HIJAU

  • Semi fighter.
Burung ini bukanlah burung petarung murni, daya tarung yang ada pada burung ini cenderung akibat tingkat birahi pada level tertentu yang akan membuat burung ini menjaga daerah teritorialnya.

  • Takut gelap. 
Burung Cucak Hijau tidak suka gelap dan gampang panik apabila berada pada lingkungan atau suasana yang gelap. Hindari menempatkan burung ini pada tempat yang gelap, apalagi membawanya pada malam hari. Karena akan mengakibatkan burung ini akan panik, nabrak ruji kurungan, bulunya rontok dan dapat menjadi stress.

  • Sangat cerdas
Burung Cucak Hijau gampang menirukan tapi sangat gampang lupa. Dalam kondisi normal, burung ini dapat merekam suara isian yang ada disekitarnya dengan sangat cepat. Sangat mudah di master, tetapi apabila dalam kurun waktu tertentu tidak mendengar suara-suara master yang sudah ada, maka dengan gampang hilang dari memorinya.

  • Mudah Jinak. 
Burung Cucak Hijau karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.

PEMILIHAN BAHAN BURUNG CUCAK HIJAU YANG BAIK

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Cucak Hijau :
  • Berkelamin jantan, ciri-ciri burung Cucak Hijau kelamin jantan dapat dilihat dari postur tubuh yang panjang serasi, ekor lebih panjang, tulang belakang dan supit kecil rapat, warna bulu lebih tegas, paruh berwarna gelap, warna bulu di bagian bawah leher berwarna hitam dan membentuk topeng pada wajahnya, mata besar melotot, bentuk kepala lebih besar dan bergerak lincah.
  • Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
  • Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
  • Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
  • Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
  • Rajin bunyi, ini menandakan burung tersebut memiliki prospek yang cerah.
  • Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.

MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG CUCAK HIJAU
  1. Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung Cucak Hijau. Voer diberikan sebagai pelengkap kebutuhan nutrisinya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.
  2. Buah Segar, burung ini sangat menyukai buah Pepaya, Pisang Kepok Putih, Apel, Pir, Tomat dan beberapa buah lainnya. Sebaiknya perbanyak pemberian buah Pepaya, karena buah Pepaya mengandung vitamin C yang tinggi sehingga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Disamping itu, buah Pepaya sangat mudah dicerna dan sangat cocok dengan sistem metabolisme rata-rata burung pemakan buah.
  3. EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.

PERAWATAN DAN STELAN HARIAN

Perawatan harian untuk burung Cucak Hijau relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten. Berikut ini Pola Perawatan harian dan Stelan Harian untuk burung Cucak Hijau :
  • Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
  • Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer, Air Minum dan buah segar.
  • Berikan Jangkrik 3 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
  • Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
  • Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
  • Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master.
  • Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
  • Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
  • Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
PENTING
  • Kroto segar diberikan 1 sendok teh maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi dan hari Kamis pagi.
  • Buah Segar diberikan rutin setiap hari, dengan format: Hari Senin sampai hari Kamis berikan buah Pepaya, hari Jum'at dan hari Sabtu berikan Apel atau Pisang atau buah lainnya.
  • Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
  • Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.
  • Berikan buah pisang yang yang telah diolesi Madu setiap hari Sabtu.
PENANGANAN APABILA KONDISINYA OVER BIRAHI
  • Pangkas porsi Jangkrik menjadi 1 pagi dan 1 sore
  • Bisa diberikan 2 ekor Ulat Bambu dalam 3 hari berturut-turut
  • Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
  • Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja
PENANGANAN APABILA KONDISINYA DROP
  • Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore
  • Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi 3x seminggu
  • Mandi dibuat 2 hari sekali saja
  • Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung Cucak Hijau lain dahulu
  • Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari
PERAWATAN DAN STELAN UNTUK LOMBA

Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung. Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Cucak Hijau :
  1. H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 10 ekor pagi dan 6 ekor sore.
  2. H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
  3. 1 Jam sebelum digantang lomba, berikan Jangkrik 3 ekor dan Ulat Hongkong 10-20 ekor.
  4. Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 1 ekor lagi.
PENTING
  1. Jangan memandikan burung pada saat di lapangan, karena dapat membuat birahi burung tersebut menjadi sangat tidak stabil.
  2. Berikan kesempatan pada burung untuk beradaptasi sebentar pada suasana lapangan, agar burung tidak kaget.
PERAWATAN DAN STELAN PASCA LOMBA

Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung. Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan pasca Lomba untuk burung Cucak Hijau:
  • Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.
  • Berikan Multivitamin pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
  • Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.
PERAWATAN DAN STELAN PADA MASA MABUNG

Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. Perawatan burung pada masa mabung adalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa ini akan membuat burung menjadi rusak. Pada masa mabung ini, metabolisme tubuh burung meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari kondisi normal. Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena akan membuat proses mabung menjadi terganggu. Dampak dari ini adalah ketidak seimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga berhubungan dengan hormon reproduksi.

Berikut ini Pola Perawatan masa mabung :
  1. Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
  2. Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari
  3. Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Stelan Jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, Kroto 1 sendok makan setiap pagi dan Ulat Hongkong 3 ekor setiap pagi.
  4. Berikan Multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
  5. Perbanyak pemberian buah pepaya, karena buah pepaya sangat mudah dicerna sehingga melancarkan proses metabolisme tubuh burung. Disamping itu buah Pepaya banyak mengandung banyak vitamin C yang akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh burung.
  6. Lakukan pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.
Semoga Bermanfaat.....

Sumber: http://galeri-burung.blogspot.com/2009/10/cara-perawatan-cucak-hijau.html

Monday, April 16, 2012

Ternak Semut Rang Rang (Kroto) dengan Media Bambu

Budidaya Kroto
Dari sekian banyak kesalahan yang selalu kita lakukan sehari hari, pasti ada kebaikan yang menyelip di hati kita,semut rangrang merupakan mahluk hidup yang kadang sering mengganggu kita,tetapi sangat banyak sekali keuntungannya bagi kita, semut rangrang merupakan predator penyakit tumbuhan,seperti ulat bulu yang sekarang sekarang ini banyak sekali di perbincangkan di tv tv,dan bahkan keganasan ulat bulu sekarang ini merupakan hal yang sangat serius yang perlu kita pahami bersama.

Dengan semakin sedikitnya predator ulat bulu semakin gampangnya ulat bulu berkembang,jadi sekarang ini mulailah kita sadar terhadaplingkungan kita.dengan kita sadar membudidayakan semut rangrang ini mungkin kita bisa sedikit mengurangi penyakit tanaman pada tumbuhan yang kita pelihara,semut rangrang ini bisa dibudidayakan,secara tradisional maupun secara intensip.Budidaya semut rangrangsecara tradisional bisa kita kembangkan dengan memindahkan segerombolan atau sarang dari pohon yang satu kepohon yang lainya. dalam budidaya semut rangrang secara intensif saya terobsesi ketika ingat pengalaman saya ketika waktu kecil, sekitar beberapa th yang lalu, aku sering bermain dengan semut rangrang dan waktu itu saya memasukan segerombolan semut rangrang pada tabung bambu, dan tabung bambu itu saya taro pada pohon kering yang berada di tengah tengah kolam,dan anehnya itu tabung bambu jadi juga dibikin sarang itu oleh semut'',mungkin dikarnakan di pohon itu tidak ada daun untuk dijadikan sarang jadi semut nyarang di dalam tabung bambu itu''.dan saya coba membudidayakan semut rangrang di dalam potongan bambu,dan alhamdulillah sedikit demi sedikit mau juga semut bersarang.

Cara pembuatan :
sediakan potongan potongan bambu kurang lebih 40 cm (sesuai keinginan) 10 biji (semakin banyak potongan bambu semakin banyak penghasilan seroto dan bibit),kayu papan untuk talenan bambu dan papan untuk bertengger itu semut,dan kita bikin tatakan untuk nyimpan itu bambu di kolam,kita bikin di kolam supaya semut tidak kabur,dan tidak diganggu oleh semut beda jenis.nah setelah itu kita taro papan pada tatakan yang sudah kita bikin dan taro itu bambu diatas papan itu....,setelah itu kita mindahin bibit segerombolan semut rang rang bersama ratu ratunya taro di atas bambu,papan atau langsung kita masukan kedalam tabung bambunya supaya lebih cepat bersarang (tiap sarang pasti memiliki ratu), mudah-mudahan itu semut nyarang didalam bambu.jangan lupa kasih makanan secukupnya,tulang tulang hewan,bangkai apa aja serangga juga mau,sekali kali kasih air gula karena semua semut sangat membutuhkan rasa manis. 

sumber :
 http://budidayanews.blogspot.com/2012/01/budidaya-semut-rang-rang-kroto-dengan.html

Sunday, April 15, 2012

Cara Merawat Burung Berkicau

Cara Merawat Burung Berkicau

Kali ini kami menyajikan informasi mengenai bagaimana cara merawat burung berkicau bagi anda para penggemar atau penghobi burungberkicau seperti burung cendet, burung cucak hijau, burung cucak rowo, burungkacer, burung kenari, burung anis kembang, burung anis merah, burung branjangan, lovebird, burung murai batu dan beberapa jenis burung berkicau lainnya yang tentunya menjadi koleksi anda. Dalam anda menyalurkan hobi memelihara burungberkicau tentu ada tantangan yang harus dihadapi yaitu kesabaran dan ketekunan yang harus extra dalam memperlakukan burung berkicau tersebut. Hal ini dikarenakanburung berkicau sangat gampang terserang penyakit stress yang akhirnya membuat kondisi badannya kurang baik dan akhirnya berujung kepada kematian. Oleh karena itu kami membantu anda agar dalam cara merawat burung berkicau dapat berhasil.

Keberhasilan dalam merawat burung berkicau seringkali membuat kepuasan dan kebanggaan atas diri kita dalam merawat burung berkicau tersebut, apalagiburung-burung kesayangan anda tersebut dapat meraih kemenangan dalam lomba yang tentunya dapat membuat harga burung tersebut melambung tinggi, itulah keuntungan secara tidak langsung dalam memelihara burung berkicau selain selalu mendengarkan kicauan burung-burung tersebut setiap saat. Tetapi semua hal tersebut tidak semudah membalikkan tangan karena ada usaha dan pengorbanan yang seringkali tidak sebanding dengan cara perawatan burung berkicau tersebut.

Nah jika anda ingin mengetahui cara merawat burung yang baik dan benar, maka berikut ini kami berikan beberapa Tips Perawatan Burung Berkicau yang tentunya dapat bermanfaat bagi anda, seperti berikut;

CARA MERAWAT BURUNG CENDET/PENTET
  • hari 1, pagi 2 ekor jangkrik +2 UH,sorenya 2 ekor jangkrik.
  • hari 2, satu sendok makan kroto,sorenya 2 ekor jangkrik
  • hari 3. 2ekor jangkrik tanpa UH ,dan sorenya 2 ekor jangkrik,
  • hari 4, jangan dikasih ekstrafooding,utk mengurangi kelebihan yg ada di tubuhnya.
  • hari 5,kembali pada hari 1,oh ya setiap hari jam jemurnya ditambah 5 menit
bila dalam suatu hari frekuensi bunyinya bertambah mas dapat menaikan jumlah jangkriknya menjadi 3...dan naikan terus bila ada progresnya...sampai burung tsb sudah dapat berkicau selama 30 menit s/d 1 jam...dan sehari bisa 5-8 kali frekuensinya.maka jumlah jangkriknya jgn ditambah atau dikurangi pada jumlah terakhir..berarti dosis ekstrafoodingnya sudah "ketemu"..

Note : untuk menaikan porsi jangkrik,ada baiknya anda memakai deadline mis 2 minggu atau sebulan...karena utk menemukan dosis yg pas harus pelan2 dan sabar agar tidak over

Isian untuk pentet

Yang bisa buat master suara pentet adalah lovebird (cari yang speed rapat dan panjang), belalang (speed jangan terlalu rapat), celilin (hati-hati waktu memaster dgn celilin karena volume nya yg keras bisa membuat mental pentet down), burung gereja kawin (ini cukup ngetrend akhir2 ini), pelatuk, jangkrik,cucak cungkok. Untuk kutilang, tidak bisa sembarangan kutilang, mesti cari yang suaranya 'brebet' terus, karena suara ini yg dicari.

Pentet salto, Ada beberapa penyebab :
- Karakter burung tsb
- Terlalu berahi
- Stress

Ada beberapa solusi yg bisa dicoba:
  • Memandikan burung tersebut lebih sering. tapi hati2 karena ini bisa menjadikan kinerja burung turun.
  • Memahami kebutuhan extra fooding secara tepat. Ini tidak bisa digeneralisir, porsi bisa berbeda untuk tiap2 burung.
  • Pahami karakter burung dengan mengubah jenis tangkringan, apakah sejajar ataukan silang, jenis kandang, apakah kandang besar atau kecil. Ini semua bisa mengurangi salto pentet
  • Untuk burung stress, bisa disuahakan dgn cara disendirikan dulu. Setelah rajin berbunyi lagi, usahakan waktu menggantung di tempat yg agak rendah dan ramai lalu lalang orang,agar mental pentet bisa lebih terlatih

CARA MERAWAT BURUNG MURAI BATU
Sebenarnya cara perawatan murai batu ini hampir sama saja dengan perawatanburung yang lainnya, yang pasti kita harus tau dulu karakter burung tersebut, mental matang, gamapang galak atau justru susah fight/galak dilapangan, setelah tau barulah kita dapat mengontrol karakternya tsb melalui makanan dan extra foodingnya.

Cara perawatan yang akan saya sampaikan berikut ini khusus untuk burung-burungyang sudah bermental matang artinya tidak terlalu galak ataupun tidak terlalu loyo.

Perawatan Harian
  • Pagi sekitar jam 7.00 krodong burung di buka ditempat teduh
  • Berikan 5 ekor jangkrik
  • Berikan 2 sendok makan kroto yg sudah dibersihkan
  • Jemur 1-2 jam (tergantung kesenangannya) krn ada jg murai yg tidak mau dijemur terlalu lama, cukup 0.5 jam saja.
  • Setelah selesai dianginkan 20 mnt lalu ditutup, simpan ditempat teduh dan dikelilingi burung isian
  • Sore sekitar jam 3 sore buka krodong lalu mandikan
  • Setelah selesai beri jangkrik kembali 5 ekor setelah itu tutup kembali
  • Gantung burung ditempat yg tenang dan jangan terlalu terang sehingga burungdapat ber istirahat dengan tenang.
Catatan : 
Untuk yg senang memberikan Vitamin sebaiknya cukup diberikan 2x seminggu, jangan terlalu ering memberikan vitamin, murai termasuk burng yang sensitif terhadap bau yg berlebihan...kalau terlalu sering dan terlalu banyak memberi vit, bisa2 murai jd tidak mau minum sehingga burung jd serak.
sebagai catatan tidak ada satupun murai saya yang menggunakan vitamin untuk perawatan harian kecuali jika burung sakit atau rontok bulu.

sumber : http://beritahangat.com/berita-261-cara-merawat-burung-berkicau.html

Saturday, April 14, 2012

Burung Cucak Rawa

                                                    Burung Cucak Rawa

Cucak rawa adalah sejenis burung pengicau dari suku Pycnonotidae. Burung ini juga dikenal umum sebagai cucakrawa (dalam bahasa Jawa dilafazkan sebagai [cucakrowo]), cangkurawah (Sunda), dan barau-barau (Melayu). Dalam bahasa Inggris disebut Straw-headed Bulbul, mengacu pada warna kepalanya yang kuning-jerami pucat. Nama ilmiahnya adalah Pycnonotus zeylanicus (Gmelin, 1789).

Kebiasaan dan Penyebaran

Seperti namanya, cucak rawa biasa ditemukan di paya-paya dan rawa-rawa di sekitar sungai, atau di tepi hutan. Sering bersembunyi di balik dedaunan dan hanya terdengar suaranya yang khas. Suara lebih berat dan lebih keras dari umumnya cucak dan merbah. Siulan jernih, jelas, berirama baku yang merdu. Kerap kali terdengar bersahut-sahutan. Di alam, burung ini memangsa aneka serangga, siput air, dan berbagai buah-buahan yang lunak seperti buah jenis-jenis beringin. Menyebar di dataran rendah dan perbukitan di Semenanjung Malaya, Sumatra (termasuk Nias), Kalimantan, dan Jawa bagian barat. Di Jawa Barat terdapat sampai ketinggian 800 m dpl., namun kini sudah sangat jarang akibat perburuan.

Konservasi

Merupakan salah satu burung yang sangat digemari orang sebagai burung peliharaan, karena kicauannya yang merdu. Di Jawa, burung ini sudah sangat jauh menyusut populasinya karena perburuan yang ramai sejak tahun '80an. Burung-burung yang diperdagangkan di Jawa kebanyakan didatangkan dari Sumatra dan Kalimantan.

Deskripsi Bentuk

Berukuran besar (28 cm), berkepala pucat dengan kumis hitam mencolok. Mahkota dan penutup telinga jingga jerami, punggung coklat zaitun dan bercoret putih. Sayap dan ekor coklat kehijauan, dagu dan tenggorokan putih. Dada abu-abu bercoret putih, perut abu-abu, tungging kuning. Iris kemerahan, paruh hitam, kaki coklat gelap.

Deskripsi Suara


Keras, jelas, bertalun, turun naik sembarangan, tetapi berirama baku, sahut-menyahut atau dalam koor.

Kebiasaan
Mengunjungi hutan sekunder dan pinggir hutan, sering tinggal di lahan basah yang penuh gelagah, di dekat sungai atau rawa. Agak pemalu, tidak mencolok, lebih sering terdengar daripada terlihat.

Burung Cucak Rawa
Pemilihan Cucak rawa

Secara umum memilih burung adalah sama apakah dari muda hutan atau anakan. sebab dipasaran keduanya selalu ada. Keduanya ada untung dan ruginya tersendiri, biasanya kalo dari muda hutan relatif lebih sulit di jinakan tetapi terkadang memiliki suara yang asli bawaan dari lingkungan di habitatnya, sedangkan kalo dari piyik biasanya lebih mudah jinak tetapi terkadang tidak memiliki suara khas yang ada kalo kita tidak melakukan pemasteran yang baik. Tetapi sebaiknya pemilihan bakalan yang baik adalah bakalan yang di dapat dari hutan yang memang masih liar dengan harapan akan mendapatkan kualitas suara yang bagus serta memiliki kecenderungan yang roppel, tentu di barengi dengan perawatan yang baik, sabar serta telaten.

Untuk ciri fisik memang bisa dijadikan patokan tetapi ini juga tidak mutlak bisa digunakan sebab kalo melihat ciri fisik tentunya harus membandingkan dengan yang lainnya, dan yang terpenting apakah ada pembanding yang super pada saat kita memilih bakalan dan sebagai sedikit ilustrasi maka ciri fisik yang bagus adalah :

 Bentuk kepala agak bulat dan besar, dahi menonjol.
 Paruh, panjang, tebal dan kuat.
 Lubang hidung tidak lebar, terlihat kecil karena tertutup atau terlindung bulu hidung.
 Leher panjang dan pangkal leher agak mengembang.
 Dada bidang, punggung agak bongkok.
 Tulang paha kiri dan kanan agak merapat.
 Jari kaki kuat dan panjang, cengkraman sempurna.
 Badan berukuran besar dan panjang.
 Bulu sayap panjang, bulu dada terlihat lembut dan tampak mengkilap.
 Bulu ekor panjang dan mengumpul, makin ke ujung makin runcing dan mengecil.

Ada suatu bentuk kecenderungan bahwasannya untuk melihat harapan kualitas suara yang bagus kita deteksi dari suara krek...krek...krek... yang rapat tetapi berirama dan bulat. Dan kalo ada CR yang sangat liar sementara penjual mengatakan suaranya roppel kelihatannya itu sangat tipis kemungkinan kebenarannya.


Burung Cucak Rawa
Perawatan CR untuk lomba menurut saya cukup simpel. Menurut sepuh CR disini katanya kita harus memahami apa kesenangan CR kita. Kalau saya EF nya cukup 3 ekor jangkrik setiap sore, mandi cukup 2 hari sekali tiap sore jam 2.30 langsung jemur di tiang kerekan sampai jam 4-5 sore. kroto besar (calon ratu) 10 ekor tiap hari sabtu. 3 hari sebelum lomba usahakan sudah full kerodong dibuka jika hanya diberi makan dan minum. sore sehari sebelum lomba dimandikan cukup keliatan basah sedikit terus diberi jangkrik sebanyak-banyaknya sampai CR tidak mau makan jangkrik lagi dan ktroto besar 10 setelah dianginkan terus kerodong lagi. pagi pas sebelum lomba berikan 3 ekor jangkrik dan jangan dimandikan sampai selesai lomba.usahan CR sehari-hari tidak ketemu muka dengan CR lain kecuali pada saat lomba. CR usahakan tidak terlalu jinak, karena kalau jinak betul CR akan turun kelantai kandang bila melihat kita seperti minta makan (manja). Disini jika CR ring mentalnya agak kurang jika dibanding CR muda hutan. ada teman yang bawa CR ring juara katanya di jawa ternyata pas ikut lomba mentalnya down ketemu yang tangkapan hutan.

Burung Cucak Rawa
Memilih sangkar, CR adalah burung yang gesit jadi sebaiknya ditempatkan pada sangkar yang besar agar CR mendapatkan kenyamanan dan keleluasaan dalam bergerak, usahakan menggunakan sangkar segi 4 dengan ukuran 50x50x70.

Pakan, berikan minum dan pakan buatan secukupnya untuk dapat dihabiskan dalam 1 hari, jadi tiap hari kita harus ganti pakan. Berikan buah2 an, sebaiknya diberikan buah apel dan untuk selingan kita bisa menberikan pisang kepok, hal ini juga di usahakan harus habis dalam 1 hari saja. Kemudian kalo dirasa cuaca panas buah dapat diganti dengan pepaya sebab pepaya memiliki kandungan air yang cukup banyak. Beri EF berupa jangkrik, ulat bambu, ulat hongkong atau kroto, tergantung mana yang mudah didapat. Yang lebih bagus lagi adalah ulat pisang ( Entung "jawa") dihabitat aslinya entung adalah makanan kesukaan CR. untuk ulat hongkong perlu diberikan tapi jangan terlalu banyak (3 ekor cukup), kebanyakan ulat hongkong akan dapat mengakibatkan pengerasan terhadap tembolok yang akhirnya menyebabkan pengurangan nafsu makan, berak encer dan berwarna putih.

Burung Cucak Rawa
Mandi adalah kegemaran CR, jadi sebisa mungkin dalam 1 hari CR mandi 2 kali, pagi sebelum jam 8 dan untuk sore di usahakan sekitar jam 2 s/d 3. Setelah mandi lakukan penjemuran dengan di tambahkan EF berupa serangga. Pengerudungan, dilakukan setelah melakukan penjemuran dan malam hari.

Langkah berikut yang perlu di lakukan adalah dengan melatih suara, melatih suara biasanya dilakukan dengan dipandu oleh CR yang lain, CR pemandu biasanya adalah CR yang dapat berbunyi sepontan kalo mendapat siulan dari orang lain atau dengan godaan2 tertentu, dalam melatih suara sebaiknya jauhkan dari burung pemandu agar tidak saling melihat

Friday, April 13, 2012

Burung Ciblek

Burung Ciblek
Burung ciblek di pasaran saat ini ada dua jenis yaitu Prinia familiaris familiaris dan Prinia familiaris olivaces. Kalau masih muda akan sangat sulit membedakan keduanya, tetapi ketika sudah dewasa akan mudah sekali membedakannya apalagi ketika berkicau.

Pada jenis Prinia familiaris familiaris warna bulu lebih gelap, garis putih di sayap lebih lebar, badan lebih lebar, dan dada tampak bidang, jantannya bersuara keras, tajam dan tebal membentuk vokal ciikrak…ciikrak.. yang dikombinasi suara cicitan, penyebarannya di daerah Jawa Timur, Bali dan Jawa Barat.

Pada Prinia familiaris olivaces warna bulu tampak lebih terang atau lebih muda, garis putih di sayap lebih pendek dan agak kecil, tubuh tampak ramping, serta dada tidak terlalu bidang, bulu dada jantannya hitam yang tampak tipis atau samar, kicauannya lebih menonjolkan jeritan panjang satu nada dan tidak membentuk vokal seperti ciikrak..ciikrak..cet..cet.. oleh karena vokal suaranya tidak terbentuk maka suara kicauannya terdengar tipis dan kurang keras. Penyebarannya di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera.


Ciblek lebih banyak dijumpai di Jawa, Bali dan Sumatera.


Daerah sawah, kebun, ladang, pinggiran hutan dan di sekitar rumah penduduk, dari dataran rendah hingga pada ketinggian 1000 m dpl sangat mungkin dijumpai burung ciblek. Musim berkembangbiaknya tidak pasti, akan tetapi pada umumnya mereka berkembangbiak pada saat menjelang musim hujan dengan jumlah telur yang dihasilkan antara 2 sampai dengan 3 butir. Makanan alami yang paling disukai ciblek adalah serangga, seperti ulat daun, rayap, telur kupu-kupu, telur semut dan jenis serangga lainnya.


Ciri-ciri ciblek jantan antara lain: badan lebih besar dan ekornya lebih panjang dari yang betina, bulu dada atas dan samping kanan kiri berwarna hitam, bulu dada ke bagian perut kuning keputih-putihan, atap kepala hingga ke sayap abu-abu gelap, untuk ciblek dewasa paruh bawah berwarna hitam,bunyi suara ciikrak…ciikrak..!! Sedangkan untuk ciri-ciri ciblek betina adalah: badan lebih kecil serta ekor lebih pendek dari yang jantan, bulu dada kuning keputihan, bulu atap kepala hingga ke sayap abu-abu pucat, untuk burung dewasa paruh bawah berwarna putih, mempunyai alis berwarna putih di atas mata, serta bunyi suara cineniin…cineniin…


Daya tarik burung ciblek umumnya pada suara kicauannya, meskipun senada kicauannya menarik dinikmati ketika berulang-ulang dan terus-menerus terlebih lagi apabila kicauannya pada tempo yang tinggi dalam waktu lama.


Umumnya ciblek dikatakan baik apabila telah rajin berkicau, namun hal ini belum menjadi ukuran kalau ingin membawanya ke arena lomba, suara kicauannya dikatakan baik kalau volumenya besar, keras, tajam, cepat dan tebal, hal ini sangat tidak mungkin dperoleh pada ciblek bakalan atau baru ditangkap. Biasanya suara burung berkicau yang baik dapat ditandai dengan meliha paruhnya, paruh yang agak panjang dan tidak begitu tebal menandakan burng memiliki suara yang baik dan rajin berkicau, sementara paruh yang pendek dan tipis biasanya kicauannya jarang dan ngambang.

Sumber :

Thursday, April 12, 2012

Jenis Burung Berkicau

Ada banyak macam jenis burung berkicau lokal yang ada di pasaran baik di rumahan maupun yang ada di penangkaran. beberapa burung kicau yg populer di kalangan para pecinta burung  karena kicaunya yang bagus dan juga mudah perawatannya, antaranya :


Burung Punglor (Zootheria Citrina) yang tergolong Vertebrata marga Zootheria, bangsa passeriformes, suku Turdidae, dan kelas Aves ini memiliki bulu yang indah. Habitat Punglor adalah hutan sekunder dataran rendah dan dataran yang memiliki ketinggian hingga 900 M di atas permukaan air laut. Itu si teoritisnya, dan sekarang populasinya di alam liar sudah sangat sedikit. Ada dua jenis punglor yang populer di indonesia :

punglor kembang/anis kembang


punglor merah/anis merah

2. Burung Murai Batu,    Murai batu (Copsychus malabaricus) merupakan burung kicau paling populer. Termasuk ke dalam family Turdidae. Tersebar di seluruh pulau Sumatra, Semenanjung malaysia, dan sebagian pulau Jawa.
Jenis yang dianggap terbaik adalah Murai Batu Medan.


murai batu medan


Burung Kacer (chopsychus saularis) merupakan salah satu burung kicau dengan jenis fighter dan mempunyai banyak sekali jenis salah satunya adalah chopsychus saularis atau biasa dikenal dengan kacer poci atau kacer putih atau kacer sumatra, yg berkembang di habitat asia, walaupun bgt ada jg jenis kacer yang juga sngt populer di indonesia diantaranya kacer jawa atau kacer hitam (chopysychus sechellarum)

kacer poci/kacer sumatra/kacer putih

kacer jawa/kacer hitam


Burung tledekan (niltava sumatrana) jenis ini banyak berkembang di indonesia, dan jg ada jenis lain yg jg populer yaitu jenis niltava sundara atau tledekan suling atau tledekan bambu, juga tledekan mini. Burung tledekan adalah salah satu burung petarung sebagaimana juga burung murai batu dan burung kacer sifat tarungnya muncul seiring dengan bertambahnya umur dan tingkat. Burung tledekan mempunyai panjang badan berkisar antara 8 s/d 20 cm membedakan jenis kelamin pada burung ini dengan pola warna yang kontras diantara mereka. Selain tiga jenis diatas ada terdapat bnyk sekali jenis tledekan, tapi di indonesia yg paling populer dan banyak dikoleksi diantaranya adalah tledekan suling.

tledekan suling/tledekan bambu

tledekan biru/tledekan laut

tledekan mini

Selain burung burung tersebut diatas masih sangat banyak jenis burung kicau yang populer di indonesia.

Sumber :

Empat hal penting dalam menjaga anis kembang agar tetap ngerol

Perawatan burung anis kembang bakalan memang tidak mudah dan harus melewati waktu lama agar ngerol secara rajin. Namun dalam berbagai kasu...