Skip to main content

Ciblek Suka Salto


Berdasarkan pengalaman, nggak bisa menghilangkan gaya salto ciblek. Kalau tangkringan dimepet atas, ruang gerak ciblek jadi sempit, akibatnya pentet malah suka di bawah terus.

Hanya saja, kita tidak perlu merisaukan ciblek yang suka salto. Sejumlah ciblek jawara juga suka salto, bahkan begitu selesai salto, biasanya keluar tembakan2nya. Selama burung rajin bunyi, salto2 nggak apa2. Begitu salto lalu nembak2, salto-nembak2...., kalau jadi pola, malah bagus. Kalau Anda merasa risih melihat ciblek salto2, ya kalau mendengarkan tidak usah sembari dilihat. Dengarkan saja, dan percayalah, kalau dia rajin bunyi dengan tembakan2 yang dahsyat, ke lomba pun OK.


ciblek salto


Kalau soal galaknya, bisa dikurangi dengan rajin menyemprotnya. Untuk mengurangi makanan ekstra (jangkrik dsb) berisiko membuat ciblek nggak lagi rajin bunyi.

ciblek galak cuma bikin pusing kalau kita pas mau mengganti minum-pakan karena sering mematuk. Setelah itu ya, nggak ada masalah. Makanya, kalau mau memasukkan tangan, kasih dulu jangkrik itu ciblek . Dengan paruh berisi jangkrik, biasanya dia nggak akan mengejar tangan kita yang masuk ke sangkar. Cuma perlu dibedakan antara galak dan birahi. Kalau birahi, belum tentu galak, tetapi selalu nabrak2 pengin ngejar jika ada orang lewat.


Untuk menguranginya, juga bisa main spray dg air. Coba saja ditreatment, dalam dua-tiga hari, biasakan lewat dekat ciblek sembari membawa semprotan air. Begitu dia teot-teot mengejar/turun pas Anda lewat, semprot dg air. Begitu terus nanti dia akan “kapok” dan nggak negjar2 lagi kalau ada orang lewat. Juga, jangan biasakan memberi jangkrik/makanan lain, langsung dengan menyodorkan di tangan. Hal itu membuat burung terbiasa bermanja dan akan turun dari tangkringan begitu orang (terutama yang biasa ngasih makan dengan cara menyorongkan) lewat. Demikian, semoga bermanfaat. (Duto)

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Nama burung burung yang ada di indonesia lengkap

Nama burung burung  Setelah melewati beberapa hari yang melelahkan dalam mencari informasi dan gambar pendukung, akhirnya tuntas juga artikel mengenai daftar nama burung pengicau ( Passeriformes ) yang ada di indonesia lengkap dengan gambar sebagai panduan bagi anda dalam mengenali jenis jenis burung.Untuk mempermudah silahkan klik pada nama burungnya untuk melihat gambarnya. Keterangan urutan:  Bhs latin - Indonesia - status konservasi Status Konservasi :  NE = Tidak dievaluasi NT  = Hampir terancam CR = Kritis DD = Kurang Data VU = Rentan EW  = Telah punah di alam bebas LC = Beresiko rendah EN = Terancam punah EX  = Punah Passeriformes :  Jenis burung pengicau yang ada di indonesia Eurylaimidae Calyptomena viridis  : Madi-hijau Kecil - NT Calyptomena hosii  : Madi-hijau Perut-biru - NT Calyptomena whiteheadi  : Madi-hijau Whitehead - LC Cymbirhynchus macrorhynchos  Sempur-hujan Sungai - LC Psarisomu...

Kenari Merah / Red Factor Vanary

Kenari ini kali pertama dikembangkan pada 1930-an oleh Dr Hans Duncker (Jerman) dengan menyilangkan siskin merah (jantan) dengan kenari kuning (betina). Beberapa orang mengatakan leluhur dari kenari kuning yang digunakan Hans adalah Roller Jerman, sementara yang lainnya menyakini sebagai kanari Border.   Red Factor Canary atau sering disebut juga kenari merah merupakan salah satu jenis kenari yang sangat populer. Burungnya sangatactif dan bergairah. Burung ini relatif mudah dipelihara namun perlu usaha yang lumayan keras untuk menernakkannya sehingga menghasilkan keturunan yang bagus. Red Factor Canary termasuk “color canary” dan sebenarnya juga merupakan Color Bred Canary tetapi memiliki “red factor” sebagai bagian dari struktur genetiknya. Perawatan khusus kenari merah: Jika Anda punya kenari merah dan ingin memelihara warna merahnya, maka mutlak Anda berikan pakan yang kaya akan beta-carotene. Minimal suplemen kombinasi antara beta-carotene...

Menangani Burung Yang Lumpuh Akibat Cedera

Salah satu permasalahan umum yang sering menimpa burung peliharaan adalah kaki yang tiba-tiba kaku atau lumpuh . Masalah ini bisa menimpa semua jenis burung, termasuk murai batu, kenari, dan anis merah. Kelumpuhan bisa disebabkan beberapa faktor, antara lain malnutrisi, gangguan saraf, infeksi penyakit seperti bumble foot, dan cedera.  Artikel kali ini hanya membahas kelumpuhan akibat cedera. Pengertian cedera di sini bisa akibat benturan, terpeleset, terkilir, jatuh, dan sejenisnya, yang menyebabkan kaki burung sulit difungsikan secara normal, dan jika dibiarkan bisa berakhir pada kelumpuhan. Sebagian faktor yang menyebabkan burung mengalami cedera adalah kondisi sangkar / kandang dan perlengkapannnya yang kurang memenuhi syarat. Misalnya tenggeran yang terlalu licin, terlalu keras, diameternya terlalu besar atau justru terlalu kecil. Tenggeran yang kurang sesuai bisa menyebabkan jari-jari burung tidak mampu mencengkeram dengan sempurna, atau kaki belakang tertekuk ke d...