Burung Jalak Suren adalah jenis burung dari keluarga jalak yang sering kali ditemui di Anak Benua India dan Asia. Tenggara. Jalak ini berukuran sedang, mempunyai dua warna yaitu berwarna hitam dan putih. Adapun perbedaan jantan dan betina terdapat pada panjang badan, kulit di sekeliling mata, bulu, ekor, dan jari-jari kaki. Burung jalak suren ini juga diperjualbelikan untuk dipelihara para penyuka burung.
Burung ini dipelihara dengan berbagai alasan, mulai dari hobi burung hingga alasan menjaga rumah. Burung ini rupanya sangat peka, kalau ada orang yang datang maka burung ini akan berkicau nyaring dan bervariasi. Terlepas dari pesona burung ini yang memang menawan, populasi burung ini pun kian berkurang, dari pencemaran lingkungan, diperjualbelikan dan penebangan hutan menjadi alasan dibalik susutnya populasi burung jalak suren ini. Penangkaran burung jalak suren pun menjadi solusi untuk menyelamatkan populasi burung ini.
Menangkar Burung Jalak Suren.
Dalam menangkar burung jalak suren, perlu diperhatikan beberapa hal :
- Mempersiapkan Kandang
Kandang burung jalak suren sebaiknya memiliki bentuk meninggi. Di dalam kandang disediakan tanaman yang tinggi,berdaun lebat dan mempunyai banyak cabang, misalnya pohon kemuning, klampis, kersen, atau tanaman lain yang mirip. Lantai kandang juga perlu ditanami tanaman perdu atau semak dan rumput-rumputan. Menurut pengalaman, burung jalak suren yang ditempatkan dalam kandang dengan ukuran 100 x 175 x 200 cm atau yang lebih besar lagi (3 x 3 x 4 m) ternyata bisa berkembang biak dengan baik. Perlengkapan yang ada di dalam kandang ditata hingga menyerupai kondisi alami.
- Pakan Burung
Pakan yang diberikan berupa pepaya, pisang, dan serangga (misalnya kroto, ulat bambu, ulat hongkong, atau jangkrik.) Tempat pakan harus cukup memadai dan kebersihannya dijaga. Tempat minum dan mandi juga perlu disediakan. Sinar matahari harus dapat masuk ke kandang secara memadai. Banyaknya sinar matahari yang masuk sangat menentukan produktivitas perkawinan dan telur. Selain itu, tentunya juga perlu tempat berteduh sewaktu ada hujan. Selain itu, juga diberi voor yang berkualitas baik. Dengan pakan seperti ini, sepasang jalak suren yang sudah jodoh akan berkembang biak dengan baik.
- Berkembang Biak
Tempat bertengger burung jalak suren diupayakan yang besar atau melebar untuk memudahkan perkawinan. Jalak suren mulai siap berbiak pada umur 10-12 bulan. Satu tahun untuk betina dan 1,5-2 tahun untuk jantan merupakan umur ideal untuk penjodohan. Biasanya betina lebih cepat dewasa kelamin dibanding jantan.
Teknik penjodohan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, kalau jumlahnya banyak, penjodohan bisa dilakukan secara bebas. Artinya, masing-masing burung dibebaskan memilih pasangannya.
Bila ada sepasang burung yang saling berdekatan, berkicau sahut-sahutan, dan bercumbu, itu pertanda jodoh. Burung yang sudah jodoh kemudian dipindahkan dalam kandang tersendiri.
Biasanya burung yang sudah jodoh akan merajai di antara yang lain dan menyerang sesamanya atau sebaliknya diganggu oleh yang lain yang sama-sama jodoh atau juga berebut jodoh. Ini akan mengganggu proses perkawinan dan perkembangbiakan selanjutnya. Itulah alasan dipindahkannya burung kalau sudah jodoh.
Jika hanya ada dua ekor jalak surem, penjodohan dapat dilakukan dengan mendekatkan betina ke jantan. Caranya, burung betina dimasukkan dalam sangkar kecil atau sangkar gantung. Burung jantan dibiarkan dalam kandang penangkaran. Selanjutnya, sangkar kecil berisi burung betina dimasukkan ke dalam kandang penangkaran. Karena memiliki sifat berahi yang tinggi dan musim kawin sepanjang tahun, kedua burung ini akan segera jodoh.
Burung yang sudah jodoh akan melakukan perkawinan 2-4 minggu setelah penjodohan. Selanjutnya, burung akan membuat sarang untuk bertelur pada tanaman yang banyak cabangnya.Dalam kandang penangkaran jalak suren dapat dirangsang membuat sarang.
Caranya, di beberapa tempat yang layak untuk bersarang -misalnya pada tanaman yang memiliki banyak cabang kuat, terlidung, dan aman dari gangguan- diberi tatanan dasar sarang. Di tempat-tempat yang telah ditentukan itu ditaruh bahan sarang seperti jerami, akar sulur yang panjang, ranting-ranting, atau daun-daunan. Bahan sarang ini ditata melingkar atau dalam tumpukan yang teratur.
No comments:
Post a Comment