Skip to main content

Awas Burung Kenari Terkena Snot

Apabila burung yang kita sayangi ternyata terkena suatu penyakit pasti kita akan kebingungan mengatasinya, apalagi burung tersebut merupakan burung andalan yang ternyata mempunyai harga yang lumayan tinggi karena banyak mendapatkan prestasi. 

Biasanya burung yang tidak sehat terlihat dari kotorannya yang berbeda. Penyakit-penyakit burung banyak macamnya mulai dari flu, batuk, snot dan lainnya. Pada pembahasan kali ini kita akan mempelajari tentang penyakit snot (Coryza)pada burung kenari yang jika dibiarkan juga sangat berbahaya bagi burung tersebut karena dapat menyebabkan kematian jika tidak segera dilakukan pengobatan.


Sebenarnya pembengkakan disekitar mata kenari berbeda dengan pembengkakan serupa pada ayam, istilah snot pada kenari mungkin diambil dari penyakit snot pada ayam sehingga banyak orang menyamakan penyakit tersebut. Penyakit snot disebabkan oleh bakteri bernama Haemophillus gallinarum dan banyak factor yang mempengaruhinya salah satunya adalah kebersihan kandang yang kurang diperhatikan. 

Biasanya kotoran-kotoran burung yang jarang dapat menyebabkan penyakit tersebut itu disebabkan kotoran burung dapat menjadi tempat tinggal bibit-bibit penyakit atau kuman-kuman dan jamur. Selain kebersihan, cuaca saat ini yang tidak mendukung sering berganti dari panas lalu hujan membuat kekebalan tubuh bukan hanya manusia tetapi burung juga sangat dipengaruhinya. 

Pencegahan penyakit snot 
  1. Kebersihan burung dan sangkar nomor satu yang harus diperhatikan.
  2. Berikan makanan yang bergizi dan pemberian minuman jangan sampai telat.
  3. Penjemuran yang cukup dengan memperhatikan cuaca dapat menyehatkan burung kenari.
  4. Selalu menjaga kekebalan tubuhnya dengan sesekali memberikan vitamin atau jamu. 
Tanda burung terkena snot 
  1. Burung yang terkena penyakit ini biasanya selalu menggosok-gosokan matanya ke angkringan atau lainnya.
  2. Jika diperhatikan di matanya terdapat air seperti sedang menangis.
  3. Matanya membengkak dan memerah disekitar kelopak mata bagian luar.
  4. Nafsu makannya turun, sehingga mengakibatkan burung lemas, kurus dan mengantuk.
  5. Kotorannya berwarna tidak norma, putih encer dan berbau tidak sedap.
  6. Dan jika tidak mengalami penanganan yang serius dalam waktu kurang lebih 2 minggu burung tersebut dapat mati. 
Cara mengatasi penyakit Snot 
  1. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menjauhkan burung yang terkena penyakit snot untuk dijauhkan dan diasingkan dari burung lainnya, itu disebabkan penyakit snot dapat menular terhadap burung lainnya.
  2. Semprot kandang dengan desinfektan seperti FreshAves.
  3. Pada dasarnya penyakit ini dapat disembuhkan dengan obat antibiotic yang tepat untuk kenari selama 5 hari saja dengan memberikan antibiotic secara teratur 3x sehari.
  4. Vitamin-vitamin juga sangat diperlukan untuk selalu menjaga stamina dan kekebalan tubuhnya.
  5. Telur rebus sebagai sumber protein juga sangat dibutuhkan untuk menambah daya tahan tubuhnya.
  6. Kebersihan yang selalu dijaga dan yang perlu diperhatikan adalah sangkar, angkringan tempat makan, tempat minum bersihkan minimal 2 hari sekali dan alas kotoran dapat menggunakan kardus bekas atau semacamnya dan selalu diganti minimal 2 hari sekali.

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Nama burung burung yang ada di indonesia lengkap

Nama burung burung  Setelah melewati beberapa hari yang melelahkan dalam mencari informasi dan gambar pendukung, akhirnya tuntas juga artikel mengenai daftar nama burung pengicau ( Passeriformes ) yang ada di indonesia lengkap dengan gambar sebagai panduan bagi anda dalam mengenali jenis jenis burung.Untuk mempermudah silahkan klik pada nama burungnya untuk melihat gambarnya. Keterangan urutan:  Bhs latin - Indonesia - status konservasi Status Konservasi :  NE = Tidak dievaluasi NT  = Hampir terancam CR = Kritis DD = Kurang Data VU = Rentan EW  = Telah punah di alam bebas LC = Beresiko rendah EN = Terancam punah EX  = Punah Passeriformes :  Jenis burung pengicau yang ada di indonesia Eurylaimidae Calyptomena viridis  : Madi-hijau Kecil - NT Calyptomena hosii  : Madi-hijau Perut-biru - NT Calyptomena whiteheadi  : Madi-hijau Whitehead - LC Cymbirhynchus macrorhynchos  Sempur-hujan Sungai - LC Psarisomu...

Kenari Merah / Red Factor Vanary

Kenari ini kali pertama dikembangkan pada 1930-an oleh Dr Hans Duncker (Jerman) dengan menyilangkan siskin merah (jantan) dengan kenari kuning (betina). Beberapa orang mengatakan leluhur dari kenari kuning yang digunakan Hans adalah Roller Jerman, sementara yang lainnya menyakini sebagai kanari Border.   Red Factor Canary atau sering disebut juga kenari merah merupakan salah satu jenis kenari yang sangat populer. Burungnya sangatactif dan bergairah. Burung ini relatif mudah dipelihara namun perlu usaha yang lumayan keras untuk menernakkannya sehingga menghasilkan keturunan yang bagus. Red Factor Canary termasuk “color canary” dan sebenarnya juga merupakan Color Bred Canary tetapi memiliki “red factor” sebagai bagian dari struktur genetiknya. Perawatan khusus kenari merah: Jika Anda punya kenari merah dan ingin memelihara warna merahnya, maka mutlak Anda berikan pakan yang kaya akan beta-carotene. Minimal suplemen kombinasi antara beta-carotene...

Menangani Burung Yang Lumpuh Akibat Cedera

Salah satu permasalahan umum yang sering menimpa burung peliharaan adalah kaki yang tiba-tiba kaku atau lumpuh . Masalah ini bisa menimpa semua jenis burung, termasuk murai batu, kenari, dan anis merah. Kelumpuhan bisa disebabkan beberapa faktor, antara lain malnutrisi, gangguan saraf, infeksi penyakit seperti bumble foot, dan cedera.  Artikel kali ini hanya membahas kelumpuhan akibat cedera. Pengertian cedera di sini bisa akibat benturan, terpeleset, terkilir, jatuh, dan sejenisnya, yang menyebabkan kaki burung sulit difungsikan secara normal, dan jika dibiarkan bisa berakhir pada kelumpuhan. Sebagian faktor yang menyebabkan burung mengalami cedera adalah kondisi sangkar / kandang dan perlengkapannnya yang kurang memenuhi syarat. Misalnya tenggeran yang terlalu licin, terlalu keras, diameternya terlalu besar atau justru terlalu kecil. Tenggeran yang kurang sesuai bisa menyebabkan jari-jari burung tidak mampu mencengkeram dengan sempurna, atau kaki belakang tertekuk ke d...