Salah satu permasalahan umum yang sering menimpa burung peliharaan adalah kaki yang tiba-tiba kaku atau lumpuh. Masalah ini bisa menimpa semua jenis burung, termasuk murai batu, kenari, dan anis merah. Kelumpuhan bisa disebabkan beberapa faktor, antara lain malnutrisi, gangguan saraf, infeksi penyakit seperti bumble foot, dan cedera.
Artikel kali ini hanya membahas kelumpuhan akibat cedera. Pengertian cedera di sini bisa akibat benturan, terpeleset, terkilir, jatuh, dan sejenisnya, yang menyebabkan kaki burung sulit difungsikan secara normal, dan jika dibiarkan bisa berakhir pada kelumpuhan.
Sebagian faktor yang menyebabkan burung mengalami cedera adalah kondisi sangkar / kandang dan perlengkapannnya yang kurang memenuhi syarat. Misalnya tenggeran yang terlalu licin, terlalu keras, diameternya terlalu besar atau justru terlalu kecil. Tenggeran yang kurang sesuai bisa menyebabkan jari-jari burung tidak mampu mencengkeram dengan sempurna, atau kaki belakang tertekuk ke depan, dan sebagainya.
Tanpa disadari, burung kemudian sering terpeleset. Jika sedang apes, jatuhnya ke bawah pun tidak sempurna sehingga membuat salah satu atau kedua kaki terkilir dan / atau bengkak.
Bisa juga jeruji sangkar yang terlalu rapat, terutama untuk murai batu, kacer, dan anis merah. Ketika kaki burung sedang menempel pada jeruji, ada kemungkinan tersangkut saat burung hendak terbang ke tenggeran atau ke dasar sangkar, kemudian terkilir, dan jalannya pun mulai terpincang-pincang.
Jika kondisi tersebut dibiarkan, maka yang terjadi selanjurnya adalah kaki burung mengalami kaku, dan kalau makin parah bisa berujung pada kelumpuhan. Namun, kelumpuhan pada kaki burung yang diawali dari cedera agak berbeda dari akibat gangguan saraf dan infeksi penyakit.
Setidaknya, Anda bisa sedikit lebih tenang, karena kelumpuhan seperti ini lebih mudah disembuhkan, sepanjang Anda memang telaten dalam merawatnya.
Gejala kelumpuhan akibat cedera bisa diawali dari jalan terpincang-pincang. |
Perlu diketahui, metode perawatan yang akan diuraikan di sini berlaku untuk burung muda / remaja dan burung dewasa. Khusus untuk burung piyikan, Anda bisa menggunakan terapi pasung seperti yang diperkenalkan Om Iman Sulaiman (Raptor Bird Farm). Meski materinya tentang piyikan murai batu, metode tersebut bisa diterapkan untuk piyikan burung dari jenis lainnya.
Jika Anda memiliki burung piaraan yang kakinya terlihat tidak normal, tampak kaku, atau jalannya terpincang-pincang, sehingga sering terpeleset di tenggerannya, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan sangkar khusus yang sudah dimodifikasi untuk tempat penyembuhan.
Sangkar yang dimodifikasi idealnya memiliki bagian bawah yang bisa dicabut (sangkar model laci). Selanjutnya, sekat bagian bawah yang berfungsi untuk menampung kotoran dan memiliki jeruji dilepas. Dengan demikan, bagian dasar dari sangkar adalah penampung kotoran yang biasanya beralas triplek dan rata. Bagian dasar ini selanjutnya dilambari kertas koran atau karpet, sehingga terasa lebih empuk dan hangat bagi burung yang mau dirawat.
Bagian atas sangkar dipasangi lampu bohlam 10 Watt, yang berfungsi untuk menghangatkan tubuh burung. Sebab burung yang trauma seperti ini sering mengembangkan bulu-bulunya karena menahan sakit, dan membutuhkan kehangatan. Selanjutnya, tenggeran diatur serendah mungkin, agar mudah tak kesakitan jika suatu saat jatuh dari tenggeran.
Sekarang pindahkan burung yang sakit ke sangkar khusus yang sudah dimodifikasi tersebut, kemudian dilakukan beberapa tindakan berikut ini:
- Olesi kaki burung dengan menggunakan minyak tawon, sambil dipijat pelan-pelan, dimulai dari bagian paha hingga ujung kaki.
- Pemberian extra fooding (EF), seperti jangkrik dan kroto harus lebih ditingkatkan.
- Untuk mempercepat kesembuhan, burung bisa diberi multivitamin seperti BirdVit. Vitamin bisa dioleskan pada kroto atau dispet ke tubuh jangkrik.
- Setelah beberapa hari (misalnya hari ke -4), pemberian minyak tawon bisa dihentikan dan digantikan dengan krim khusus keseleo (misalnya Counterpain biru yang tidak memiliki rasa panas pada kulit), sambil tetap diberikan BirdVit.
- Karena burung tidak bisa mengambil makanannya sendiri, maka wadah pakan bisa ditaruh di dasar sangkar, dekat dengan tubuhnya. Lebih dianjurkan menggunakan wadah kecil atau ceper, misalnya tatakan gelas yang terbuat dari plastik / logam .
- Jika burung sudah bisa berdiri, maka pemberian BirdVit, serangga (jangkrik dan kroto) perlu ditingkatkan. Lampu bohlam dapat dinaikkan dayanya menjadi 15 Watt.
- Selama menjalani perawatan, burung jangan dimandikan apalagi dijemur.
Lakukan hal ini secara rutin dan konsisten, agar burung cepat pulih dan bisa berdiri serta berjalan normal lagi. Cara ini bisa diterapkan untuk burung yang sekadar terpincang-pincang maupun sudah dalam kondisi lumpuh akibat trauma.
No comments:
Post a Comment