Skip to main content

Membuat Pakan Buatan Untuk Ciblek Agar Tetap Sehat Dan Rajin Bunyi

Merawat burung ciblek agar tetap aktif, sehat, dan rajin bunyi tidak bisa dilakukan hanya melalui perawatan harian seperti mandi dan jemur saja. Kualitas suara adalah perpaduan sifat genetik dan hasil latihan. Tetapi stamina burung agar bisa mengeluarkan kemampuan suara terbaiknya berasal dari asupan nutrisi yang terkandung dalam pakan. 

Selain serangga, ciblek juga bisa diberi pakan lain yang memiliki kualitas gizi memadai. Kali ini, binatangmerdu.com ingin berbagi tips mengenai cara membuat pakan buatan untuk ciblek agar tetap sehat dan rajin bunyi.

Pakan buatan sendiri pun bisa membuat ciblek tetap sehat dan rajin bunyi.

Seperti biasa, pakan yang kita buat kali ini menggunakan telur sebagai bahan dasarnya. Selama ini telur memang popular dan banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan pakan berbagai jenis burung berkicau, karena manfaat dan kandungan gizinya yang tinggi.

Bahkan Om Henri sudah sering menurunkan artikel terkait resep-resep pakan untuk berbagai jenis burung kicauan dengan memanfaatkan telur sebagai bahan bakunya, atau dikenal sebagai egg food.

Namun berbeda dari egg food terdahulu yang umumnya menggunakan telur rebus, kali ini kita akan membuat pakan dengan memanfaatkan telur mentah. Dalam hal ini, kita hanya mengambil bagian yolk atau kuning telurnya saja.

Oh ya, pakan buatan ini juga cukup popular dan sering digunakan para ciblekmania di Indonesia. Jadi, untuk menambah pengetahuan Anda, tak ada salahnya kalau kita share di sini mengenai bahan baku yang digunakan, serta bagaimana membuat pakan ciblek agar tetap sehat dan rajin bunyi berikut ini:

Bahan Baku Pakan Buatan  (takaran bisa disesuaikan)
  1. Voer yang biasa diberikan kepada burung ciblek peliharaan Anda.
  2. 1 butir telur mentah ( ayam / bebek ), hanya diambil kuning telurnya saja.
  3. 3 butir minyak ikan.
  4. 1 sachet susu bubuk yang tidak manis.
Pakan Buatan Untuk Ciblek
Proses pembuatan  Pakan Buatan Untuk Ciblek Agar Tetap Sehat Dan Rajin Bunyi
  1. Kuning telur dimasukkan ke dalam mangkuk atau wadah yang telah disiapkan. Campurkan minyak ikan, lalu aduk hingga merata. Setelah itu, campurkan susu bubuk dan aduk hingga mengental. Masukkan pula voer ke dalam adonan secukupnya, lalu aduk lagi hingga merata.
  2. Setelah semua bahan tercampur rata, proses selanjutnya adalah pengeringan. Anda bisa memanfaatkan cahaya matahari dengan cara dijemur, atau boleh juga dkeringkan dalam oven (hanya untuk mengeringkan saja).
  3. Yang perlu diperhatikan saat menjemur adalah lokasi penjemuran sebaiknya jauh dari binatang seperti ayam, cicak, kadal, atau serangga yang bisa membawa bakteri yang tidak baik.
  4. Berikutnya proses penghalusan atau membuat pakan menjadi bubuk sehingga burung mudah mengkonsumsinya.
  5. Jika sudah jadi, pakan bisa disimpan dalam toples yang tertutup rapat, sambil diberikan silica gel yang berfungsi menjaga agar pakan tetap kering, tidak lembab, dan tidak berjamur.
  6. Kini pakan siap diberikan kepada ciblek kesayangan Anda, kapan pun dibutuhkan.
Itulah cara membuat pakan untuk ciblek agar tetap sehat dan selalu rajin bunyi. Sebab bagaimanapun perawatan burung tidak hanya bisa dilakukan dengan perawatan seperti mandi dan jemur saja, namun ada melalui pemberian pakan yang bergizi.

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Nama burung burung yang ada di indonesia lengkap

Nama burung burung  Setelah melewati beberapa hari yang melelahkan dalam mencari informasi dan gambar pendukung, akhirnya tuntas juga artikel mengenai daftar nama burung pengicau ( Passeriformes ) yang ada di indonesia lengkap dengan gambar sebagai panduan bagi anda dalam mengenali jenis jenis burung.Untuk mempermudah silahkan klik pada nama burungnya untuk melihat gambarnya. Keterangan urutan:  Bhs latin - Indonesia - status konservasi Status Konservasi :  NE = Tidak dievaluasi NT  = Hampir terancam CR = Kritis DD = Kurang Data VU = Rentan EW  = Telah punah di alam bebas LC = Beresiko rendah EN = Terancam punah EX  = Punah Passeriformes :  Jenis burung pengicau yang ada di indonesia Eurylaimidae Calyptomena viridis  : Madi-hijau Kecil - NT Calyptomena hosii  : Madi-hijau Perut-biru - NT Calyptomena whiteheadi  : Madi-hijau Whitehead - LC Cymbirhynchus macrorhynchos  Sempur-hujan Sungai - LC Psarisomu...

Kenari Merah / Red Factor Vanary

Kenari ini kali pertama dikembangkan pada 1930-an oleh Dr Hans Duncker (Jerman) dengan menyilangkan siskin merah (jantan) dengan kenari kuning (betina). Beberapa orang mengatakan leluhur dari kenari kuning yang digunakan Hans adalah Roller Jerman, sementara yang lainnya menyakini sebagai kanari Border.   Red Factor Canary atau sering disebut juga kenari merah merupakan salah satu jenis kenari yang sangat populer. Burungnya sangatactif dan bergairah. Burung ini relatif mudah dipelihara namun perlu usaha yang lumayan keras untuk menernakkannya sehingga menghasilkan keturunan yang bagus. Red Factor Canary termasuk “color canary” dan sebenarnya juga merupakan Color Bred Canary tetapi memiliki “red factor” sebagai bagian dari struktur genetiknya. Perawatan khusus kenari merah: Jika Anda punya kenari merah dan ingin memelihara warna merahnya, maka mutlak Anda berikan pakan yang kaya akan beta-carotene. Minimal suplemen kombinasi antara beta-carotene...

Menangani Burung Yang Lumpuh Akibat Cedera

Salah satu permasalahan umum yang sering menimpa burung peliharaan adalah kaki yang tiba-tiba kaku atau lumpuh . Masalah ini bisa menimpa semua jenis burung, termasuk murai batu, kenari, dan anis merah. Kelumpuhan bisa disebabkan beberapa faktor, antara lain malnutrisi, gangguan saraf, infeksi penyakit seperti bumble foot, dan cedera.  Artikel kali ini hanya membahas kelumpuhan akibat cedera. Pengertian cedera di sini bisa akibat benturan, terpeleset, terkilir, jatuh, dan sejenisnya, yang menyebabkan kaki burung sulit difungsikan secara normal, dan jika dibiarkan bisa berakhir pada kelumpuhan. Sebagian faktor yang menyebabkan burung mengalami cedera adalah kondisi sangkar / kandang dan perlengkapannnya yang kurang memenuhi syarat. Misalnya tenggeran yang terlalu licin, terlalu keras, diameternya terlalu besar atau justru terlalu kecil. Tenggeran yang kurang sesuai bisa menyebabkan jari-jari burung tidak mampu mencengkeram dengan sempurna, atau kaki belakang tertekuk ke d...