Skip to main content

Cara Merawat Burung Berkicau

Cara Merawat Burung Berkicau

Kali ini kami menyajikan informasi mengenai bagaimana cara merawat burung berkicau bagi anda para penggemar atau penghobi burungberkicau seperti burung cendet, burung cucak hijau, burung cucak rowo, burungkacer, burung kenari, burung anis kembang, burung anis merah, burung branjangan, lovebird, burung murai batu dan beberapa jenis burung berkicau lainnya yang tentunya menjadi koleksi anda. Dalam anda menyalurkan hobi memelihara burungberkicau tentu ada tantangan yang harus dihadapi yaitu kesabaran dan ketekunan yang harus extra dalam memperlakukan burung berkicau tersebut. Hal ini dikarenakanburung berkicau sangat gampang terserang penyakit stress yang akhirnya membuat kondisi badannya kurang baik dan akhirnya berujung kepada kematian. Oleh karena itu kami membantu anda agar dalam cara merawat burung berkicau dapat berhasil.

Keberhasilan dalam merawat burung berkicau seringkali membuat kepuasan dan kebanggaan atas diri kita dalam merawat burung berkicau tersebut, apalagiburung-burung kesayangan anda tersebut dapat meraih kemenangan dalam lomba yang tentunya dapat membuat harga burung tersebut melambung tinggi, itulah keuntungan secara tidak langsung dalam memelihara burung berkicau selain selalu mendengarkan kicauan burung-burung tersebut setiap saat. Tetapi semua hal tersebut tidak semudah membalikkan tangan karena ada usaha dan pengorbanan yang seringkali tidak sebanding dengan cara perawatan burung berkicau tersebut.

Nah jika anda ingin mengetahui cara merawat burung yang baik dan benar, maka berikut ini kami berikan beberapa Tips Perawatan Burung Berkicau yang tentunya dapat bermanfaat bagi anda, seperti berikut;

CARA MERAWAT BURUNG CENDET/PENTET
  • hari 1, pagi 2 ekor jangkrik +2 UH,sorenya 2 ekor jangkrik.
  • hari 2, satu sendok makan kroto,sorenya 2 ekor jangkrik
  • hari 3. 2ekor jangkrik tanpa UH ,dan sorenya 2 ekor jangkrik,
  • hari 4, jangan dikasih ekstrafooding,utk mengurangi kelebihan yg ada di tubuhnya.
  • hari 5,kembali pada hari 1,oh ya setiap hari jam jemurnya ditambah 5 menit
bila dalam suatu hari frekuensi bunyinya bertambah mas dapat menaikan jumlah jangkriknya menjadi 3...dan naikan terus bila ada progresnya...sampai burung tsb sudah dapat berkicau selama 30 menit s/d 1 jam...dan sehari bisa 5-8 kali frekuensinya.maka jumlah jangkriknya jgn ditambah atau dikurangi pada jumlah terakhir..berarti dosis ekstrafoodingnya sudah "ketemu"..

Note : untuk menaikan porsi jangkrik,ada baiknya anda memakai deadline mis 2 minggu atau sebulan...karena utk menemukan dosis yg pas harus pelan2 dan sabar agar tidak over

Isian untuk pentet

Yang bisa buat master suara pentet adalah lovebird (cari yang speed rapat dan panjang), belalang (speed jangan terlalu rapat), celilin (hati-hati waktu memaster dgn celilin karena volume nya yg keras bisa membuat mental pentet down), burung gereja kawin (ini cukup ngetrend akhir2 ini), pelatuk, jangkrik,cucak cungkok. Untuk kutilang, tidak bisa sembarangan kutilang, mesti cari yang suaranya 'brebet' terus, karena suara ini yg dicari.

Pentet salto, Ada beberapa penyebab :
- Karakter burung tsb
- Terlalu berahi
- Stress

Ada beberapa solusi yg bisa dicoba:
  • Memandikan burung tersebut lebih sering. tapi hati2 karena ini bisa menjadikan kinerja burung turun.
  • Memahami kebutuhan extra fooding secara tepat. Ini tidak bisa digeneralisir, porsi bisa berbeda untuk tiap2 burung.
  • Pahami karakter burung dengan mengubah jenis tangkringan, apakah sejajar ataukan silang, jenis kandang, apakah kandang besar atau kecil. Ini semua bisa mengurangi salto pentet
  • Untuk burung stress, bisa disuahakan dgn cara disendirikan dulu. Setelah rajin berbunyi lagi, usahakan waktu menggantung di tempat yg agak rendah dan ramai lalu lalang orang,agar mental pentet bisa lebih terlatih

CARA MERAWAT BURUNG MURAI BATU
Sebenarnya cara perawatan murai batu ini hampir sama saja dengan perawatanburung yang lainnya, yang pasti kita harus tau dulu karakter burung tersebut, mental matang, gamapang galak atau justru susah fight/galak dilapangan, setelah tau barulah kita dapat mengontrol karakternya tsb melalui makanan dan extra foodingnya.

Cara perawatan yang akan saya sampaikan berikut ini khusus untuk burung-burungyang sudah bermental matang artinya tidak terlalu galak ataupun tidak terlalu loyo.

Perawatan Harian
  • Pagi sekitar jam 7.00 krodong burung di buka ditempat teduh
  • Berikan 5 ekor jangkrik
  • Berikan 2 sendok makan kroto yg sudah dibersihkan
  • Jemur 1-2 jam (tergantung kesenangannya) krn ada jg murai yg tidak mau dijemur terlalu lama, cukup 0.5 jam saja.
  • Setelah selesai dianginkan 20 mnt lalu ditutup, simpan ditempat teduh dan dikelilingi burung isian
  • Sore sekitar jam 3 sore buka krodong lalu mandikan
  • Setelah selesai beri jangkrik kembali 5 ekor setelah itu tutup kembali
  • Gantung burung ditempat yg tenang dan jangan terlalu terang sehingga burungdapat ber istirahat dengan tenang.
Catatan : 
Untuk yg senang memberikan Vitamin sebaiknya cukup diberikan 2x seminggu, jangan terlalu ering memberikan vitamin, murai termasuk burng yang sensitif terhadap bau yg berlebihan...kalau terlalu sering dan terlalu banyak memberi vit, bisa2 murai jd tidak mau minum sehingga burung jd serak.
sebagai catatan tidak ada satupun murai saya yang menggunakan vitamin untuk perawatan harian kecuali jika burung sakit atau rontok bulu.

sumber : http://beritahangat.com/berita-261-cara-merawat-burung-berkicau.html

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Nama burung burung yang ada di indonesia lengkap

Nama burung burung  Setelah melewati beberapa hari yang melelahkan dalam mencari informasi dan gambar pendukung, akhirnya tuntas juga artikel mengenai daftar nama burung pengicau ( Passeriformes ) yang ada di indonesia lengkap dengan gambar sebagai panduan bagi anda dalam mengenali jenis jenis burung.Untuk mempermudah silahkan klik pada nama burungnya untuk melihat gambarnya. Keterangan urutan:  Bhs latin - Indonesia - status konservasi Status Konservasi :  NE = Tidak dievaluasi NT  = Hampir terancam CR = Kritis DD = Kurang Data VU = Rentan EW  = Telah punah di alam bebas LC = Beresiko rendah EN = Terancam punah EX  = Punah Passeriformes :  Jenis burung pengicau yang ada di indonesia Eurylaimidae Calyptomena viridis  : Madi-hijau Kecil - NT Calyptomena hosii  : Madi-hijau Perut-biru - NT Calyptomena whiteheadi  : Madi-hijau Whitehead - LC Cymbirhynchus macrorhynchos  Sempur-hujan Sungai - LC Psarisomu...

Kenari Merah / Red Factor Vanary

Kenari ini kali pertama dikembangkan pada 1930-an oleh Dr Hans Duncker (Jerman) dengan menyilangkan siskin merah (jantan) dengan kenari kuning (betina). Beberapa orang mengatakan leluhur dari kenari kuning yang digunakan Hans adalah Roller Jerman, sementara yang lainnya menyakini sebagai kanari Border.   Red Factor Canary atau sering disebut juga kenari merah merupakan salah satu jenis kenari yang sangat populer. Burungnya sangatactif dan bergairah. Burung ini relatif mudah dipelihara namun perlu usaha yang lumayan keras untuk menernakkannya sehingga menghasilkan keturunan yang bagus. Red Factor Canary termasuk “color canary” dan sebenarnya juga merupakan Color Bred Canary tetapi memiliki “red factor” sebagai bagian dari struktur genetiknya. Perawatan khusus kenari merah: Jika Anda punya kenari merah dan ingin memelihara warna merahnya, maka mutlak Anda berikan pakan yang kaya akan beta-carotene. Minimal suplemen kombinasi antara beta-carotene...

Menangani Burung Yang Lumpuh Akibat Cedera

Salah satu permasalahan umum yang sering menimpa burung peliharaan adalah kaki yang tiba-tiba kaku atau lumpuh . Masalah ini bisa menimpa semua jenis burung, termasuk murai batu, kenari, dan anis merah. Kelumpuhan bisa disebabkan beberapa faktor, antara lain malnutrisi, gangguan saraf, infeksi penyakit seperti bumble foot, dan cedera.  Artikel kali ini hanya membahas kelumpuhan akibat cedera. Pengertian cedera di sini bisa akibat benturan, terpeleset, terkilir, jatuh, dan sejenisnya, yang menyebabkan kaki burung sulit difungsikan secara normal, dan jika dibiarkan bisa berakhir pada kelumpuhan. Sebagian faktor yang menyebabkan burung mengalami cedera adalah kondisi sangkar / kandang dan perlengkapannnya yang kurang memenuhi syarat. Misalnya tenggeran yang terlalu licin, terlalu keras, diameternya terlalu besar atau justru terlalu kecil. Tenggeran yang kurang sesuai bisa menyebabkan jari-jari burung tidak mampu mencengkeram dengan sempurna, atau kaki belakang tertekuk ke d...