Skip to main content

Pakan Murai Batu


Sama dengan burung lain pada umumnya, murai batu memerlukan menu pakan yang variatif sehingga ia mendapat kecukupan nutrisi, vitamin, dan mineral. Pakan yang bagus harus mempunyai kelengkapan berikut ini:
  • Nutrisi. Protein dan karbohidrat
  • Vitamin. Vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Bahkan pakan yang baik harus mengandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCI, Folic Acid, dan Ca-D.
  • Mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Mineral yang diperlukan oleh murai batu adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, tuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium.

1. Pakan Buatan
Makanan yang diberikan dalam usaha penangkaran murai batu dalam jumlah yang cukup banyak adalah makanan buatan pabrik. Di samping itu Anda juga bisa memberikan makanan ekstra berupa serangga, ulat, dan jangkrik untuk melengkapi kebutuhannya sehingga burung tetap sehat dan bergairah.
Beberapa keuntungan dari penggunaan pakan buatan sebagai makanan burung murai batu adalah:
  • Kandungan gizinya lebih lengkap dan mudah diatur sesuai dengan kebutuhan dan umur burung.
  • Tidak ada ketergantungan pada musim karena dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama dan mudah diperoleh
  • Dapat digunakan dalam keperluan budidaya yang besar.

Salah satu jenis makanan buatan untuk murai batu adalah voer. Sebaiknya Anda memilih voer yang berkadar protein sedang, yaitu 12-18 persen. Voer yang berharga mahal belum tentu cocok dengan sistem metabolisme setiap burung. Voer diberikan sebagai pelengkap kebutuhan nutrisinya.

2. Makanan Tambahan
Berikut ini contoh makanan tambahan dan makanan ekstra untuk murai batu
  •  Kroto Segar

Kroto segar merupakan menu utama sekaligus yang paling berbagai jenis burung. Kadangkala kroto segar sulit didapat terutama pada musim penghujan. Kroto yang diberikan pada burung haruslah yang segar, kalau kroto yang diberikan sudah tidak segar dan sudah berbau dapat menyebabkan burung sakit, seperti mencret atau burung keracunan makanan. Kroto segar berwarna putih bersih dan tidak berbau.
Dalam pemberian kroto, usahakan diatur takaran yang pas untuk dimakan habis oleh burung Anda. Sehingga terhindar dari sisa kroto yang menjadi bau di tempat makanan burung Anda.
  •  Jangkrik

Jangkrik merupakan pakan alami untuk memacu suara kicauan dan meningkatkan gairah dan stamina burung. Sebelum diberikan pada burung Anda, sebaiknya kaki belakang jangkrik yang tajam dibuang, sehingga memudahkan burung untuk menelannya.
 
  • Cacing Tanah
Cacing tanah saat ini digunakan secara luas oleh para penangkar burung untuk pakan berbagai burung. Pakan ini berfungsi untuk meningkatkan birahi pada burung tangkaran, baik burung jantan maupun betina pada masa perkawinan dan meningkatkan produktifitas indukan betina dalam bertelur.
 
  • Ulat Hongkong
Pakan ini sama fungsinya dengan cacing tanah. Hanya saja pemberian pada burung harus dibatasi. Karena pemberian pakan ini secara berlebihan dapat memicu penyakit katarak pada mata burung Anda.
 
  • Kerikil dan Pasir
Seperti unggas lainnya, burung cucakrawa memerlukan makanan pembantu seperti kerikil, batu kecil atau pasir, sejenis pecahan karang dan batu padas yang berfungsi untuk melancarkan proses pencernaannya. Ini semua harus tersedia dalam kandang penangkaran agar selalu tersedia bila burung yang Anda tangkarkan memerlukannya.
sumber : 

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Nama burung burung yang ada di indonesia lengkap

Nama burung burung  Setelah melewati beberapa hari yang melelahkan dalam mencari informasi dan gambar pendukung, akhirnya tuntas juga artikel mengenai daftar nama burung pengicau ( Passeriformes ) yang ada di indonesia lengkap dengan gambar sebagai panduan bagi anda dalam mengenali jenis jenis burung.Untuk mempermudah silahkan klik pada nama burungnya untuk melihat gambarnya. Keterangan urutan:  Bhs latin - Indonesia - status konservasi Status Konservasi :  NE = Tidak dievaluasi NT  = Hampir terancam CR = Kritis DD = Kurang Data VU = Rentan EW  = Telah punah di alam bebas LC = Beresiko rendah EN = Terancam punah EX  = Punah Passeriformes :  Jenis burung pengicau yang ada di indonesia Eurylaimidae Calyptomena viridis  : Madi-hijau Kecil - NT Calyptomena hosii  : Madi-hijau Perut-biru - NT Calyptomena whiteheadi  : Madi-hijau Whitehead - LC Cymbirhynchus macrorhynchos  Sempur-hujan Sungai - LC Psarisomu...

Kenari Merah / Red Factor Vanary

Kenari ini kali pertama dikembangkan pada 1930-an oleh Dr Hans Duncker (Jerman) dengan menyilangkan siskin merah (jantan) dengan kenari kuning (betina). Beberapa orang mengatakan leluhur dari kenari kuning yang digunakan Hans adalah Roller Jerman, sementara yang lainnya menyakini sebagai kanari Border.   Red Factor Canary atau sering disebut juga kenari merah merupakan salah satu jenis kenari yang sangat populer. Burungnya sangatactif dan bergairah. Burung ini relatif mudah dipelihara namun perlu usaha yang lumayan keras untuk menernakkannya sehingga menghasilkan keturunan yang bagus. Red Factor Canary termasuk “color canary” dan sebenarnya juga merupakan Color Bred Canary tetapi memiliki “red factor” sebagai bagian dari struktur genetiknya. Perawatan khusus kenari merah: Jika Anda punya kenari merah dan ingin memelihara warna merahnya, maka mutlak Anda berikan pakan yang kaya akan beta-carotene. Minimal suplemen kombinasi antara beta-carotene...

Menangani Burung Yang Lumpuh Akibat Cedera

Salah satu permasalahan umum yang sering menimpa burung peliharaan adalah kaki yang tiba-tiba kaku atau lumpuh . Masalah ini bisa menimpa semua jenis burung, termasuk murai batu, kenari, dan anis merah. Kelumpuhan bisa disebabkan beberapa faktor, antara lain malnutrisi, gangguan saraf, infeksi penyakit seperti bumble foot, dan cedera.  Artikel kali ini hanya membahas kelumpuhan akibat cedera. Pengertian cedera di sini bisa akibat benturan, terpeleset, terkilir, jatuh, dan sejenisnya, yang menyebabkan kaki burung sulit difungsikan secara normal, dan jika dibiarkan bisa berakhir pada kelumpuhan. Sebagian faktor yang menyebabkan burung mengalami cedera adalah kondisi sangkar / kandang dan perlengkapannnya yang kurang memenuhi syarat. Misalnya tenggeran yang terlalu licin, terlalu keras, diameternya terlalu besar atau justru terlalu kecil. Tenggeran yang kurang sesuai bisa menyebabkan jari-jari burung tidak mampu mencengkeram dengan sempurna, atau kaki belakang tertekuk ke d...