Skip to main content

Empat hal penting dalam menjaga anis kembang agar tetap ngerol

Perawatan burung anis kembang bakalan memang tidak mudah dan harus melewati waktu lama agar ngerol secara rajin. Namun dalam berbagai kasus, sering terjadi anis kembang yang sudah rajin ngerol pun akan macet ngerol jika tidak dirawat secara semestinya. Perlu diperhatikan empat hal penting dalam menjaga anis kembang agar tetap ngerol .


Kenali empat hal penting yang agar anis kembang gacor dan tetap ngerol


Kenali empat hal penting yang agar anis kembang gacor dan tetap ngerol

Pada umumnya, burung anis kembang yang dirawat sejak usia trotolan lebih cepat ngeplong dan ngerol ketimbang anis kembang hasil tangkapan hutan atau muda hutan (MH). Meski demikian, jika tidak mendapat perawatan yang semestinya, maka tak peduli dari mana asalnya, anis kembang tidak akan tampil seperti biasanya dan bahkan tidak lagi mengeluarkan suara ngerolnya.

Selama ini, pakan tambahan / extra fooding (EF) yang dibutuhkan untuk membuat anis kembang agar cepat ngerol adalah kroto dan cacing tanah. Di samping itu, pemberian jangkrik dan ulat hongkong harus juga disertakan dalam perawatannya, karena kedua serangga itu bisa membantu menambah daya tahan fisik dan staminanya.

Selain masalah pakan, perawatan rutin lainnya seperti pengembunan, mandi, dan jemur juga harus tetap mendapat perhatian. Sebab hal-hal seperti itu bisa berdampak positif terhadap penampilan dan kondisi burung.

Berikut ini beberapa perawatan yang penting diperhatikan untuk menjaga agar anis kembang tetap bersuara ngerol dan makin gacor, serta bisa mencegahnya dari macet bunyi.
Jangkrik dan ulat hongkong yang sudah berganti kulit berwarna putih diberikan setiap hari dengan jumlah secukupnya, atau sesuai dengan kebiasaan burung tersebut. Untuk hasil maksimal, sebaiknya berikan kedua jenis EF tersebut pada pagi hari, antara pukul 07.00 hingga 10.00, sertya siang hingga sore hari sekitar pukul 13.00 – 16.00.

Kroto dan cacing tanah adalah kombinasi ampuh yang bisa membantu merangsang dan mempercepat burung anis kembang agar terus mengeluarkan suara ngerolnya. Berikan kedua EF ini secara rutin setiap hari dengan jumlah disesuaikan kebiasaan dengan burung tersebut. Untuk hasil maksimal, berikan pakan ini pada waktu pengembunan atau pagi-pagi hari sekali, serta pada sore harinya.

Penting untuk menjaga kebersihan bulu dan sangkarnya. Sebab hal itu memberi pengaruh terhadap rajin dan tidaknya anis kembang berbunyi. Mandikan burung dan bersihkan sangkarnya sangkarnya setiap hari.

Kalau ada kutu, parasit, atau tungau pada bulu-bulunya, atasi dengan FreshAves. Campurkan 5 gram sebutk FreshAves ke dalam 1 liter air bersih. Produk ini juga bersifat desinfektan dan bisa disemprotkan ke seluruh bagian sangkar, yang mampu membasmi segala bentuk bakteri, jamur, parasit, serta semut.

Untuk membantu daya tahan tubuhnya, burung sebaiknya diberi multivitaminBirdVit (cukup 2-3 kali dalam seminggu), yang bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh burung tersebut.

Itulah empat hal penting yang bisa membuat anis kembang tetap rajin bunyi dan bersuara ngerol.


Comments

Popular posts from this blog

Daftar Nama burung burung yang ada di indonesia lengkap

Nama burung burung  Setelah melewati beberapa hari yang melelahkan dalam mencari informasi dan gambar pendukung, akhirnya tuntas juga artikel mengenai daftar nama burung pengicau ( Passeriformes ) yang ada di indonesia lengkap dengan gambar sebagai panduan bagi anda dalam mengenali jenis jenis burung.Untuk mempermudah silahkan klik pada nama burungnya untuk melihat gambarnya. Keterangan urutan:  Bhs latin - Indonesia - status konservasi Status Konservasi :  NE = Tidak dievaluasi NT  = Hampir terancam CR = Kritis DD = Kurang Data VU = Rentan EW  = Telah punah di alam bebas LC = Beresiko rendah EN = Terancam punah EX  = Punah Passeriformes :  Jenis burung pengicau yang ada di indonesia Eurylaimidae Calyptomena viridis  : Madi-hijau Kecil - NT Calyptomena hosii  : Madi-hijau Perut-biru - NT Calyptomena whiteheadi  : Madi-hijau Whitehead - LC Cymbirhynchus macrorhynchos  Sempur-hujan Sungai - LC Psarisomu...

Kenari Merah / Red Factor Vanary

Kenari ini kali pertama dikembangkan pada 1930-an oleh Dr Hans Duncker (Jerman) dengan menyilangkan siskin merah (jantan) dengan kenari kuning (betina). Beberapa orang mengatakan leluhur dari kenari kuning yang digunakan Hans adalah Roller Jerman, sementara yang lainnya menyakini sebagai kanari Border.   Red Factor Canary atau sering disebut juga kenari merah merupakan salah satu jenis kenari yang sangat populer. Burungnya sangatactif dan bergairah. Burung ini relatif mudah dipelihara namun perlu usaha yang lumayan keras untuk menernakkannya sehingga menghasilkan keturunan yang bagus. Red Factor Canary termasuk “color canary” dan sebenarnya juga merupakan Color Bred Canary tetapi memiliki “red factor” sebagai bagian dari struktur genetiknya. Perawatan khusus kenari merah: Jika Anda punya kenari merah dan ingin memelihara warna merahnya, maka mutlak Anda berikan pakan yang kaya akan beta-carotene. Minimal suplemen kombinasi antara beta-carotene...

Menangani Burung Yang Lumpuh Akibat Cedera

Salah satu permasalahan umum yang sering menimpa burung peliharaan adalah kaki yang tiba-tiba kaku atau lumpuh . Masalah ini bisa menimpa semua jenis burung, termasuk murai batu, kenari, dan anis merah. Kelumpuhan bisa disebabkan beberapa faktor, antara lain malnutrisi, gangguan saraf, infeksi penyakit seperti bumble foot, dan cedera.  Artikel kali ini hanya membahas kelumpuhan akibat cedera. Pengertian cedera di sini bisa akibat benturan, terpeleset, terkilir, jatuh, dan sejenisnya, yang menyebabkan kaki burung sulit difungsikan secara normal, dan jika dibiarkan bisa berakhir pada kelumpuhan. Sebagian faktor yang menyebabkan burung mengalami cedera adalah kondisi sangkar / kandang dan perlengkapannnya yang kurang memenuhi syarat. Misalnya tenggeran yang terlalu licin, terlalu keras, diameternya terlalu besar atau justru terlalu kecil. Tenggeran yang kurang sesuai bisa menyebabkan jari-jari burung tidak mampu mencengkeram dengan sempurna, atau kaki belakang tertekuk ke d...