Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2013

Istlah istilah dalam Murai Batu

Istlah istilah dalam Murai Batu Sering kali kita mendengar beberapa istilah dalam dunia murai batu, seperti abangan, trotolan, bahan, setengah jadi, full kroto, ngebatman. Berikut beberapa penjelasan beberapa istilah dalam murai batu tersebut. 1. Abangan Murai Batu Abangan murai batu adalah sebutan untuk piyik murai batu yang baru menetas sampai berumur lima hari. Diistilahkan dengan abangan karena mengacu pada beberapa jenis anakan burung yang baru menetas berwarna merah (dalam istilah jawa "abang"). Walaupun piyik murai batu yang baru menetas berwarna hitam, tetapi mayoritas penangkar menyebut piyik yang baru menetas sampai umur 5 hari dengan istilah abangan. Umumnya para pakar peloloh murai batu membeli abangan dari penangkar antara umur satu sampai lima hari dengan harga yang bervariasi tergantung umur abangan dan murai batu. 2. Murai Batu Trotolan Murai batu trotolan adalah sebutan untuk anak murai batu yang berumur diatas 12 hari sampai belum berganti...

Cara Menjodohkan Murai Batu

Cara Menjodohkan Murai Batu Jika anda telah membuat kandang penangkaran murai batu dan memilih calon indukan murai batu yang akan ditangkarkan, langkah selanjutnya adalah menjodohkan calon indukan murai batu. Pada dasarnya tahap-tahap menjodohkan murai batu sama dengan menjodohkan jalak suren dan menjodohkan cucakrawa. Berikut langkah-langkah menjodohkan burung murai batu: Masukkan kedua calon indukan murai batu ke dalam sangkar yang terpisah, akan lebih baik jika anda menggunakan sangkar yang  digunakan khusus untuk menjodohkan burung. Atur posisi tempat pakan sedemikian rupa, agar tempat pakan dan minum saling berdekatan, sehingga burung merasa seolah-olah makan dan minum bersama. Atur posisi tempat bertengger searah membentuk garis lurus agar dapat saling berdekatan dan tidur berhimpitan, walaupun masih dibatasi sekat pembatas. Tunggu sampai beberapa hari, jika kedua burung mau berkicau saling bersahutan, dan tidur berhimpitan. langkah selanjutnya adalah...

Habitat Alami Murai Batu

Habitat Alami Murai Batu Habitat alami burung murai batu adalah di hutan-hutan atau di semak-semak yang di sekitarnya terdapat aliran sungai. Bila udara cerah, murai batu suka mandi dan hidup secara berkelompok. Sehabis mandi, murai batu biasanya berkicau riang. Murai batu sering mandi di sungai dan berjemur di pepohonan dekat sungai. Biasanya setelah mandi mereka rajin berkicau. Daerah tepian aliran air juga dijadikan tempat bermain mereka dan mencari jodoh. Makanan murai batu adalah makanan sejenis serangga seperti kroto, jangkrik, dan serangga-serangga lainnya. Dalam mencari makanan, murai batu mencarinya sendiri-sendiri, tidak tergantung pada kelompok. Pada malam hari, murai batu tidur di dahan pepohonan. Ketika memasuki masa bertelur, murai batu akan membuat sarang di ranting-ranting dahan. Telurnya akan dierami oleh induknya secara bergantian sampai menetas. Ketika masih kecil, anakan murai batu tersebut disuapi oleh induknya hingga dapat mencari makan sendiri....

Cara Memilih Calon Indukan Murai Batu

Cara Memilih Calon Indukan Murai Batu Kualitas indukan murai batu sangat berpengaruh terhadap kualitas keturunan yang dihasilkan. Oleh karena itu, indukan murai batu yang dipilih harus memiliki kualitas yang tinggi.  Berikut ciri-ciri calon indukan murai batu yang baik : Tidak cacat secara fisik, misalnya kaki tidak pincang, sayapnya tidak patah, secara keseluruhan badannya sehat; Memiliki bentuk badan yang besar dan panjang; Memiliki gerak yang lincah, energik, dan sorot matanya tajam; Telah memasiku masa birahi. Dengan nutrisi yang bagus dan berkualitas, murai batu berumur 10bulan-1 tahun sudah mampu berproduksi secara normal. Memiliki bulu badan, sayap, dan ekor yang bagus, mengkilap, dan utuh serta tidak dalam kondisi mabung Rajin berkicau, jinak dan tidak liar/giras. Jika calon indukan murai batu anda giras/liar/gerabakan jika melihat orang maka anda akan sulit dalam menjodohkan murai batu tersebut Memiliki suara kretekan panjang tidak terputus-putus, mempunya...

Pakan Murai Batu

Sama dengan burung lain pada umumnya, murai batu memerlukan menu pakan yang variatif sehingga ia mendapat kecukupan nutrisi, vitamin, dan mineral. Pakan yang bagus harus mempunyai kelengkapan berikut ini: Nutrisi. Protein dan karbohidrat Vitamin. Vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Bahkan pakan yang baik harus mengandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCI, Folic Acid, dan Ca-D. Mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Mineral yang diperlukan oleh murai batu adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, tuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium. 1. Pakan Buatan Makanan yang diberikan dalam usaha penangkaran murai batu dalam jumlah yang cukup banyak adalah makan...